Istana Maimun Pariwisata Sumut Kini Didominasi Wisman Asia

Istana Maimun, Indah dan Megah | Pariwisata Sumut Kini Didominasi Wisman Asia. Pengunjung melihat bagian dalam Istana Maimun yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (28/4/2012). Istana yang dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al-Rasid ini merupakan bangunan bersejarah yang menjadi ikon kota. Di dalamnya tersimpan benda-benda peninggalan keluarga kesultanan yang lekat dengan sejarah budaya Melayu di Medan. 
 Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Utara (Sumut) mengalami pergeseran dari wisman asal Eropa menjadi asal Asia.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, dewasa ini, kunjungan wisatawan Malaysia misalnya dewasa ini mendominasi kedatangan turis ke Sumut. Disusul dari Singapura dan negara lainnya termasuk China.

"Pasar negara Asia termasuk dari Malaysia dan China masih cukup besar lagi untuk digarap," ungkapnya, Minggu (26/8/2012).

Sementara itu, pada semester I 2O12, kunjungan wisman Sumut naik 11,75 persen atau dari 105.142 orang menjadi 117.493 orang. Kalau tidak terjadi krisis, kemungkinan jumlah kunjungan wisman Sumut lebih besar lagi karena mengacu pada peningkatan kunjungan hampir dari setiap negara.

Sebagai gambaran, kunjungan wisatawan Amerika Serikat (AS)  ke Sumut pada semester I 2012 masih bertumbuh 1,14 persen atau mencapai 1.592 orang. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno, mengatakan pada semester I 2011, kunjungan wisatawan dari Amerika Serikat (AS) sebanyak 1.574 orang, sementara periode sama tahun ini sejumlah 1.592 orang.

Meski bertambah sangat sedikit yakni 18 orang atau 1,14 persen, tetapi menggembirakan karena terjadi di saat terjadi krisis global, dari AS dan termasuk Eropa. Dengan masih bertambahnya jumlah kunjungan,  kontribusi negara itu atas kunjungan wisatawan ke Sumut selama semester I 2012 juga bertambah besar yakni 1,36 persen.

Semakin menggembirakan karena kunjungan wisatawan dari negara Eropa juga naik. Wisatawan dari Belanda misalnya naik 4,89 persen menjadi 2.726 orang. Kenaikan juga terjadi pada wisatawan dari Jerman sebesar 10,38 persen menjadi 1.436 orang.

"Secara total kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) Sumut pada semester I memang naik," katanya.
  Setiap kota biasanya memiliki ikon yang menjadi penanda sekaligus kebanggaan masyarakatnya. Nah, di Medan, Istana Maimun adalah ikon sekaligus kebanggaan kota dan warga Medan. Istana ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan.

Istana Maimun memiliki luas 2.772 meter persegi dan 30 ruangan yang dimilikinya merupakan tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara. Arsitektur bangunannya didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu.

Istana Maimun merupakan peninggalan Kerajaan Deli. Didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan keturunan raja ke-9 Kesultanan Deli. Istana ini dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.

Bangunan Istana Maimun menghadap ke timur dimana terdiri dari dua lantai dengan tiga bagian yaitu bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. Di bagian depan sekitar 100 meter berdiri Masjid Al-Maksum yang dikenal sebagai Masjid Raya Medan.

Istana Maimun merupakan salah satu dari sekian istana yang paling indah di Indonesia. Istana ini memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam, Spanyol, India dan Itali. Perpaduan ini menyuguhkan keunikan inilah yang memberikan karakter khas bangunannya.
Pengaruh Eropa terlihat dari ornamen lampu, kursi, meja, lemari, jendela sampai pintu dorong. Pintu bergaya Spanyol menjadi bagian dari arsitektur istana ini. Anda dapat pula melihat pola arsitektur Belanda dari bentuk pintu dan jendelanya yang lebar dan tinggi. Ada pula prasasti marmer di depan tangga ditulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda.

Pengaruh Islam terlihat dari bentuk lengkung (arcade) di bagian atap yang bentuknya menyerupai perahu terbalik (lengkung persia) yang biasanya dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tengah.
Di ruang tamu terdapat tahta yang didominasi warna kuning. Ruangan seluas 412 meter persegi ini digunakan untuk acara penobatan Sultan Deli atau agenda tradisional lainnya. Ruang tersebut juga digunakan sebagai tempat  sultan menerima kunjungan sanak saudara dan keluarga di hari libur Islam.

Kemewahan interior dan bangunan fisik istana ini dimungkinkan karena sejak 2 abad silam wilayah Deli berada dibawah Kesultanan Deli yang mengelola hasil perkebunan, minyak, dan rempah-rempah yang melimpah. Hasil bumi yang luar biasa tersebut memberikan penghasilan sangat besar kepada Kesultanan Deli dengan bukti kehadiran Istana Maimun yang megah.
Bangunan bersejarah ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Tarif masuknya Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk dewasa.

Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak