Wasiat Rasulullah Untuk para Istri

Wasiat Rasulullah Untuk para Istri
Hikayat Nur Muhammad
(Wasiat Rasulullah kepada Fatimah Az-Zahra)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
------------------------------------------------------

”Ya, anakku Fatimah, barangsiapa perempuan mencuri harta suaminya adalah perbuatan jahat yang besar baginya dan dia pun tidak memperoleh kebajikan dunia akhirat dan Allah senantiasa memasukkannya ke neraka selama-lamanya.”

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya, anakku Fatimah, barangsiapa durhaka kepada suaminya, maka Allah ta’ala memerintahkan malaikat bernama Malik Zabanah, yang mengagungkan perempuan itu memasukkannya ke dalam neraka jahannam.”

Maka ujar Rasulullah SAW, “Barangsiapa perempuan seperti Fatimah sekalipun jika tidak memohon ampun kepada suaminya, puasanya tidak akan diterima Allah ta’ala sejak awal.

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, barangsiapa perempuan dicium oleh suaminya dengan manis mukanya dan suka hatinya, kemudian ia mengucapkan laailahailallahu Muhammad Rasulullah seribu kali dengan suka hatinya, segala dosanya akan diampunkan Allah ta’ala, sepei daun kau yang luruh daunnya, dirapuh rintanganya. Demikianlah pahalanya ya anakku Fatimah orang yang dicium suaminya dengan senang hatinya.”

Maka ujar Rasulullah SAW, “Hai anakku Fatimah, barangsiapa perempuan disuruh suaminya, lalu segera ia bangkit dengan manis mukanya, pahala yang diperolehnya lebih besar daripada orang-orang yang naik haji ke Baitulharam. Selain itu, ia pun dimasukkan ke dalam surga cinta An-Naim. Demikianlah pahala perempuan yang segera bangkit saat dipanggil suaminya.”

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, barangsiapa perempuan melihat muka suaminya, manisnya mukanya, sukanya hatinya pada sehari-hari, ia seperti bertapa seribu tahun'.

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, barangsiapa belajar ilmu kepada suaminya, Allah ta’ala menyayangi perempuan yang belajar ilmu kepada suaminya itu. Lalu Allah SWT memasukkannya ke surga Jannah Annaim, artinya surga yang tujuh pengikatnya mahligai dari emas bertahtakan rotan, menikam nilam pualam setengah raga berdiri menyirakan tempat perempuan itu. Demikianlah dikatakan Allah ta’ala mengenai pahala perempuan yang belajar ilmu kepada suaminya'.

Maka ujar Rasulullah SAW, “Hai kamu segala perempuan, barangsiapa memiliki suami yang tidak berguna di dunia dan di akhirat, maha besar dosanya. Hai perempuan yang tidak dikawinkankan bersegeralah karena terlalu amat besar pahalanya kepada Allah taala'.

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, barangsiapa perempuan disayang oleh suaminya dan tidak pernah dilepaskan, Allah ta’ala memberi kebaikan lebih baik kepada perempuan itu dunia akhirat'.

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, berawal barangsiapa perempuan berkata-kata dengan sopan dan tertib kepada suaminya saat dia ingin pergi, maka ia bermohon (meminta izin) kepada suaminya, pada hari kiamat Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Perempuan itulah yang akan masuk surga. Ia menjadi penghulu bidadari di surga yang mukanya terlihat amar bercahaya daripada Malik rido Allah yang indah.”
....
Maka ujar Fatimah, “Ya Ayahanda, ada berapa perkara perempuan yang tidak akan mendapat siksa kubur?”

Maka ujar Rasulullah SAW, “Ya anakku Fatimah, adapun hal besar bagi perempuan yang terkena siksa kubur itu lima perkara.
Perkara pertama, perempuan tidak berhenti mematuhi perintah suaminya dan sangat menyayangi suaminya;
perkara kedua, perempuan yang mengekalkan isi keinginannya karena Allah ta’ala;
perkara ketiga jika suami berkata, tidak mendahuluinya;
perkara keempat, perempuan itu yang menuruti perintah suaminya;
perkara kelima, jika ia hendak pergi berjalan (keluar rumah), ia meminta izin kepada suaminya dan jika berbuat kebaikan kepada suaminya, dia tidak akan merasakan siksa api neraka. Demikianlah kemudian Allah SWT memasukkannya ke dalam surga karena dia menuruti suaminya".

Demikianlah semua perempuan yang berbuat kebaikan kepada suaminya, jika sudah mati terlebih dahulu saat di akhirat seperti Fatimah, anak baginda Rasulullah SAW, itulah tidak akan mendapat siksa api neraka . Pada hari kiamat itulah ia mendapatkan pahala yang maha besar dari Allah ta’ala.

Barakallahufikum..semoga bermanfaat
Wassalamualaikum