GLOBAL WARMING ( Definisi, Sebab ,Akibat dan Solusi ).
“Puanassss…Medan puaanas Lae ? ” Kata salah satu temanku…dan timpali salah satu temanku lagi…”jangankan Medan, Tomohon
saja daerah yang suhu udaranya dikenal dingin udah kerasa panasnya
bagaimana dengan kota – kota lain Gorontalo, Makassar, Manado, Surabaya,
Jakarta ?”
Ini bukan panas normaI kawan ! perlu di cari tahu lebih jelas nih !!!
Sebagian kalangan sudah mengerti tentang pemanasan global atau yang bahasa inggrisnya global warming.
Pemanasan global adalah proses perubahan alam atau iklim yang tidak
wajar hal ini di tandai dengan naiknya suhu rata – rata di atmosfer ,
laut dan bumi. Seperti yang kita telah tahu bersama pemanasan global
itu terjadi karena diakibatkan oleh efek rumah kaca.
Apa itu efek rumah kaca ?
Efek rumah kaca atau dalam bahasa asingnya dikenal dengan istilah green house effect adalah
suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus
atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan
bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut
dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang
dipantulkan itu dilepaskan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang
dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer ke
permukaan bumi. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki
kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi
sehingga bumi menjadi semakin panas.
Efek rumah kaca itu sendiri terjadi
karena naiknya konsentrasi gas CO2 (karbondioksida) dan gas-gas lainnya
seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metan (CH4), kloroflourokarbon
(CFC) di atmosfir. Kenaikan konsentrasi CO2 itu sendiri disebabkan oleh
kenaikan berbagai jenis pembakaran di permukaan bumi seperti pembakaran
bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan-bahan organik lainnya
yang melampaui kemampuan permukaan bumi antuk mengabsorpsinya.
Bahan-bahan di permukaan bumi yang berperan aktif untuk mengabsorpsi
hasil pembakaran tadi ialah tumbuh-tumbuhan, hutan, dan laut.
Kenapa gas-gas ini sering disebut sebagai gas rumah kaca ?
Salah satu alasannya adalah mekanisme pemanasan ini sama seperti yang
terjadi di rumah-rumah kaca yang digunakan untuk perkebunan di
negara-negara sub tropika seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Biasanya
para petani menggunakan rumah kaca di saat musim dingin tiba.
Tanaman-tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca ini akan tetap hidup
dan tidak mati membeku oleh pengaruh musim dingin karena kaca akan
menghalangi panas metahari yang masuk dan memantulkan kembali keluar.
Rumah kaca ini bisa digunakan untuk pembibitan dan berfungsi untuk
menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Rumah kaca ini sendiri
sudah ada sejak abad ke-16 di Eropa dan biasa digunakan untuk
membudidayakan mawar, lobak, sawi, brokoli, atau tanaman lainnya di
musim dingin.
Inilah mengapa sering terjadi kesalah pahaman di antara kita bahwa
efek rumah kaca adalah disebabkan oleh adanya rumah-rumah kaca yang
terlalu banyak di perkotaan, tapi lebih dikarenakan oleh emisi karbon
yang terlalu banyak di angkasa, sehingga menyulitkan panas memantul
kembali ke luar angkasa. Gas-gas seperti uap air, karbon dioksida, dan
metana berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca, sehingga gas-gas ini
dikenal sebagai gas rumah kaca.
Dengan semakin meningkatnya konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Orang yang pertama kali menyingkap fenomena efek rumah kaca
ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureurer sebagai ahli fisika dan
matematika dari Perancis. Penemuan Fourier ini diteruskan oleh seorang
fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1896.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C, bumi sebenarnya telah lebih
panas 33 °C dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca
suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi oleh hal-hal berikut:
Energi :
Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar
fosil atau BBM (bahan bakar minyak) memberi kontribusi besar terhadap
naiknya konsentrasi gas rumah kaca, terutama CO2. Kita lihat mayoritas
kendaraan bermotor masih menggunakan BBM. Pabrik-pabrik pun juga. Selain
BBM, yang paling banyak menghasilkan gas rumah kaca adalah batu bara
yang melebihi BBM. Sedangkan pengemisi terbesar adalah industri dan
transportasi.
Kehutanan :
Salah satu fungsi hutan adalah sebagai
penyerap emisi gas rumah kaca. Karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi
O2. Sehingga perusakan hutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya
emisi gas rumah kaca.
Pertanian dan Peternakan
Di sektor ini emisi gas
rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa
pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran sabana.
Di sektor pertanian, gas metan (CH4) yang paling banyak dihasilkan.
Sampah
Sampah adalah salah satu kontributor besar bagi terbentuknya gas metan (CH4), karena aktivitas manusia sehari-hari.
Berkorelasi dengan efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi. Penipisan
lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu
memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan
manusia, memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil
pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit
kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan
juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman
dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan
hasil tanaman seperti ‘barli’ dan ‘oat’ menunjukkan penurunan karena
penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan
mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga
dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta
mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan
kebanyakan hewan-hewan laut.
akibat-akibat akan adanya pemanasan global.
- Cuaca dan iklim mulai tidak biasa dan tidak teratur
- Melelehnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut sekaligus menaikkan suhu air laut.
- Suhu global meningkat secara signifikan.
- Gangguan ekologis dan pergeseran ekosistem, dan lebih parah akan mengalami kepunahan
- Dapat mengganggu kesehatan manusia dan semakin berkembang penyakit – penyakit ”aneh”
Macam-macam tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi pemanasan global, diantaranya:
- Stop penebangan hutan dan melakukan gerakan penghijauan
- Kurangi konsumsi BBM
- Gunakan produk yang ramah lingkungan
- Kurangi penggunaan/pembelian barang-barang yang terbuat dari plastik karena hampir semua sampah plastik akan menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar dan dapat mencemarkan lingkungan.
- hemat dalam pemakaian air dan pemakaian energi listrik.
- Kurangi penggunaan bahan-bahan yang mengandung aerosol.
- Sebagai tambahan, Kampanye-kan program gerakan stop global warming! Biar semua orang lebih peduli dengan Bumi kita.
Jangan biarkan Bumi kita hancur oleh karena tangan kita sendiri.
Karena kalau bukan kita sebagai manusia yang melindungi dan
melestarikannya, siapa lagi?
STOP GLOBAL WARMING, SAVE OUR EARTH
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak