Firman Allah tersebut sebagaimana terjemahannya adalah : "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya dengan kebebasan orang-orang kafir (kemewahan dan kemajuan mereka), yang bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah neraka jahannam. Dan Jahannam itu adalah tempat tinggal yang seburuk-buruknya." (QS. Ali 'Imran : 196-197)
Juga firman Allah untuk mengingatkan kita bahwa jauh lebih baik dan penting kehidupan akhirat ketimbang dunia itu adalah : Walalaakhiratu khairullaka minaaluulaa" (Dan akhirat itu jauh lebih baik bagi kamu ketimbang dunia).
Hadits Rasulullah Shallallaahu.Alaihi Wasallam : "Tidaklah yang dikatakan kaya itu dengan banyaknya harta seseorang tetapi yang dikatakan kaya adalah mereka yang kaya jiwanya."
Salah satu penyakit hati adalah " Hubbuddunya "(cinta akan dunia).
Bagaimana dengan keperawanan di Indonesia, kalau di Eropah, atau Amerika, mungkin sebagaimana yang diceritakan yang asli tinggal disana bertahun-tahun, sudah bukan hal yang penting lagi.
Padahal, Rasulullah Shallaallahu "alaihi wasallam, didalam hadits yang berderajat shahih, ketika seorang sahabat (ingat sahabat itu juga masih bujang, bukan yang sudah duda), ketika sahabat yang masih bujangan itu ingin menikah apa yang ditanya Rasulullah padanya? Apakah ia perawan atau janda?, Jawab sahabat tersebut "Sudah Janda", Apa jawab Rasulullah ketika itu? Kenapa tidak kamu nikahi yang masih perawan, agar bisa kamu mainkan...dst..".
Jadi disini kita melihat zaman Rasulullah (mohon jangan dilihat pernikahan Rasulullah dengan para istrinya, beliau menikah dengan janda kebanyakan dan satu gadis, karena ini adalah kekhususan beliau, jangan-jangan ada yang bilang, tuh..rasulullah saja bujangan menikah dengan janda, sementara ketika ia sudah menikah, masih milih yang perawan, yaitu 'Aisyah).
Jangan-jangan lihat disana, tetapi lihat hadits perkataan Rasulullah dalam hal ini, agar lelaki bujangan memilih yang masih perawan. Kalau ingin menikahi yang janda dengan tujuan baik, ingin menolong, silahkan saja, kalau anda lelaki kaya.
Intinya, begitu pentingnya arti keperawanan/kegadisan di zaman Rasulullah, kenapa zaman sekarang hal ini sudah semakin menipis?
Ini dikarenakan betapa banyak hadits-hadits Rasulullah dan Fiman Allah Ta�ala yang sudah semakin dipudarkan warnanya.
Zaman sekarang, SMP saja sudah merasa malu tidak punya cowok? inilah akibat pengaruh lingkungan, padahal sebaliknya dulu, rasanya malu sekali masih kecil sudah punya cowok, bakalan babak belur badan oleh orang tua. Dan betapa takutnya dulu kalau kesentuh tangan saja oleh lelaki.
Dan saya masih ingat, betapa kagetnya suami saya pada malam pertama, melihat dan mengetahui betapa suci dan betapa murninya istri yang ada didepan matanya, tidak pernah disentuh lelaki yang bukan mahramnya, perawan, sebenar-benar perawan dalam segala sisi, hati dan badan, dan itu memang saya jaga sekali, sejak saya kecil, sudah diniatkan bahwa jiwa dan tubuh saya kelak adalah milik suami saya, tidak seorangpun bisa menyentuh saya sampai saya menikah, dan saya tidak pernah sekalipun melihat maaf (kepunyaan lelaki dewasa), mata saya terjaga untuk melihat semua itu, Allah yang jaga itu, sampai benar-benar milik suami adalah yang saya ketahui.
Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, ada internet, tanpa disadari terbuka situs begitu, atau televisi, dan itu benar-benar terlihat setelah menikah.
Tahu itu dosa, dan tanpa keinginan kita sama sekali, buka sana sini, klik sana sini, terkliklah yang berbau porno begitu, dan selalu dicoba untuk menjauhi pandangan melihat semua itu, karena jelas semua itu dosa dan merusak hati dan jiwa serta pandangan mata yang pada hakikatnya Allah menciptakan mata untuk melihat kebesaranNya,membaca kalamNya, itulah pengaruh dari kemajuan teknologi, kalau tidak hati-hati bisa terjungkir balik kita dibuatnya.
Bagaimana dengan gadis zaman sekarang?
WAllahua'lam, katanya sukit sekali mencari yang perawan lahir bathin, perawan sama sekali tidak pernah kesentuh tangan, wajah, dan lain-lainnya oleh lelaki lain, karena apa, hampir kebanyakan masih SMP sudah punya pacar, dan katanya tidak sah, atau tidak asyik kalau pacaran tidak melakukan permulaan semacam itu, walaupun hanya sebatas pegangan, ciuman saja, bagi saya sama saja, ngak perawan tangannya, wajahnya juga, walau yang satu mahkotanya masih perawan. Apalagi yang sudah tidak perawan seluruh anggota tubuhnya?
Bagaimana, apakah mudah saat sekarang mendapatkan perempuan yang perawan segalanya?
Jawabannya ada ditangan andalah wahai kaum lelaki, andalah juga yang termasuk salah seorang "merusak" perempuan itu, anda memegangnya, menciumnya dan seterusnya, berarti andalah yang menciptakan semakin berkurangnya perempuan Indonesia yang perawan tulen saat ini. (mudah-mudahan dimilist ini ngak ada yang begitu)
Bagaimana, apakah mudah saat sekarang mendapatkan perempuan yang perawan segalanya?
Jawabannya ada ditangan andalah wahai kaum lelaki, andalah juga yang termasuk salah seorang "merusak" perempuan itu, anda memegangnya, menciumnya dan seterusnya, berarti andalah yang menciptakan semakin berkurangnya perempuan Indonesia yang perawan tulen saat ini. (mudah-mudahan dimilist ini ngak ada yang begitu)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak