Tren Warna Pesisir untuk 2013 | Pesisir Sentrajava: The Colors of Asia
Setelah mengangkat keunikan seni wayang orang di Taman Sri Wedari, Solo, sebagai inspirasi tren warna "Senja di Sri Wedari" untuk koleksi 1987, Sari Ayu Martha Tilaar kembali memilih Jawa Tengah sebagai sumber inspirasinya. Kali ini Sariayu menggali kawasan pesisir utara, khususnya Lasem di Kabupaten Rembang, dan Taman Laut Karimunjawa. Koleksi tren warna ke-27 ini diberi nama "Pesisir Sentrajava: The Colors of Asia".
Sariayu terpikat pada pengaruh budaya China, pada bangunan-bangunan berarsitektur Chinanya, kulinernya pada batik dengan motif-motif khas China seperti burung hong, naga, bunga seruni, banji, mata uang, dan warna merah darah ayam yang jadi ciri khas batik lasem.
Sedangkan Taman Laut Karimunjawa bagaikan surga tersembunyi di dasar Laut Jawa. Tempat ini menyimpan beragam jenis terumbu karang, rumput laut, dan fauna laut yang begitu indah. Selain itu taman laut ini juga memiliki ekosistem seperti hutan bakau, hutan pantai, dan hutan hujan tropis dataran rendah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Masyarakat Karimunjawa yang merupakan gabungan dari tiga suku: Jawa, Bugis, dan Madura, juga memberikan keunikan tersendiri dari sisi budayanya.
"Tema ini sangat tepat untuk mengungkapkan potensi Lasem dan Karimunjawa. Lasem merupakan paduan budaya China dan Jawa, antara lain melalui kesenian wayang potehi. Di belakang rumah saya di kampung Wono Griyo, Kabupaten Kebumen, ada klenteng. Kalau ada perayaan-perayaan biasanya digelar wayang kulit sekaligus wayang potehi. Sejak kecil saya sudah biasa melihat hal seperti ini. Ini bukti bagaimana budaya Tionghoa dan pengaruhnya pada budaya lokal," tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra Hj Rustriningsih, saat peluncuran koleksi "Pesisir Sentrajava: The Colors of Asia" di Ballroom Hotel Crown Plaza, Semarang, Kamis (6/12/2012).
Menurut Rustriningsih, dipilihnya Lasem dan Karimunjawa sebagai inspirasi tren warna Sariayu 2013 membuktikan kepedulian Martha Tilaar Group dalam mengangkat khasanah budaya lokal. Hal ini bertepatan dengan telah ditetapkannya Taman Laut Karimunjawa sebagai salah satu dari empat destinasi wisata utama di Jawa Tengah. Tentunya, hal ini akan semakin mendukung program "Visit Jateng 2013" yang akan tiba beberapa hari lagi.
"Warna kosmetik"
Latar belakang ini menghasilkan kecenderungan warna yang diangkat Sariayu sebagai tren warna 2013. Koleksi Lasem terdiri atas warna merah kecoklatan, fuchsia, dan salem. Warna-warna ini cocok untuk kulit putih cenderung pinkish. Sedangkan koleksi Karimunjawa merupakan paduan warna hijau emerald, ungu, dan kuning, yang cocok untuk kulit kuning langsat atau sawo matang.
Masing-masing koleksi terdiri atas 1 eye shadow, 2 lipstik, 1 duo lip function. Ada pula beberapa produk baru, yaitu 2 natural glow powder (two way cake), 1 gloss gel (perawatan kulit mata dan bibir), dan 1 Eye Make Up Kit. Eye Make Up Kit ini terdiri atas eye liner padat, eye brow, eye shadow, dan eye liner pensil, serta aplikator dan pinset.
Koleksi Lasem dan Karimunjawa dari Sariayu diperkaya dengan ekstrak buah delima dan vitamin E sebagai antioksidan dan pelindung kulit dari sinar matahari, serta mineral amethys powder dan natural moisturizer yang menjaga kelembaban kulit.
"Oleh karena itu perempuan jangan ragu memilih kosmetik berbahan lokal yang dirancang agar sesuai dengan kulit perempuan Indonesia. Tinggal pandai-pandainya kita mempadupadankan warna yang menunjukkan ciri khas perempuan Indonesia," tutup Rustriningsih.
Sariayu terpikat pada pengaruh budaya China, pada bangunan-bangunan berarsitektur Chinanya, kulinernya pada batik dengan motif-motif khas China seperti burung hong, naga, bunga seruni, banji, mata uang, dan warna merah darah ayam yang jadi ciri khas batik lasem.
Sedangkan Taman Laut Karimunjawa bagaikan surga tersembunyi di dasar Laut Jawa. Tempat ini menyimpan beragam jenis terumbu karang, rumput laut, dan fauna laut yang begitu indah. Selain itu taman laut ini juga memiliki ekosistem seperti hutan bakau, hutan pantai, dan hutan hujan tropis dataran rendah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Masyarakat Karimunjawa yang merupakan gabungan dari tiga suku: Jawa, Bugis, dan Madura, juga memberikan keunikan tersendiri dari sisi budayanya.
"Tema ini sangat tepat untuk mengungkapkan potensi Lasem dan Karimunjawa. Lasem merupakan paduan budaya China dan Jawa, antara lain melalui kesenian wayang potehi. Di belakang rumah saya di kampung Wono Griyo, Kabupaten Kebumen, ada klenteng. Kalau ada perayaan-perayaan biasanya digelar wayang kulit sekaligus wayang potehi. Sejak kecil saya sudah biasa melihat hal seperti ini. Ini bukti bagaimana budaya Tionghoa dan pengaruhnya pada budaya lokal," tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah Dra Hj Rustriningsih, saat peluncuran koleksi "Pesisir Sentrajava: The Colors of Asia" di Ballroom Hotel Crown Plaza, Semarang, Kamis (6/12/2012).
Menurut Rustriningsih, dipilihnya Lasem dan Karimunjawa sebagai inspirasi tren warna Sariayu 2013 membuktikan kepedulian Martha Tilaar Group dalam mengangkat khasanah budaya lokal. Hal ini bertepatan dengan telah ditetapkannya Taman Laut Karimunjawa sebagai salah satu dari empat destinasi wisata utama di Jawa Tengah. Tentunya, hal ini akan semakin mendukung program "Visit Jateng 2013" yang akan tiba beberapa hari lagi.
"Warna kosmetik"
Latar belakang ini menghasilkan kecenderungan warna yang diangkat Sariayu sebagai tren warna 2013. Koleksi Lasem terdiri atas warna merah kecoklatan, fuchsia, dan salem. Warna-warna ini cocok untuk kulit putih cenderung pinkish. Sedangkan koleksi Karimunjawa merupakan paduan warna hijau emerald, ungu, dan kuning, yang cocok untuk kulit kuning langsat atau sawo matang.
Masing-masing koleksi terdiri atas 1 eye shadow, 2 lipstik, 1 duo lip function. Ada pula beberapa produk baru, yaitu 2 natural glow powder (two way cake), 1 gloss gel (perawatan kulit mata dan bibir), dan 1 Eye Make Up Kit. Eye Make Up Kit ini terdiri atas eye liner padat, eye brow, eye shadow, dan eye liner pensil, serta aplikator dan pinset.
Koleksi Lasem dan Karimunjawa dari Sariayu diperkaya dengan ekstrak buah delima dan vitamin E sebagai antioksidan dan pelindung kulit dari sinar matahari, serta mineral amethys powder dan natural moisturizer yang menjaga kelembaban kulit.
"Oleh karena itu perempuan jangan ragu memilih kosmetik berbahan lokal yang dirancang agar sesuai dengan kulit perempuan Indonesia. Tinggal pandai-pandainya kita mempadupadankan warna yang menunjukkan ciri khas perempuan Indonesia," tutup Rustriningsih.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak