Bahayanya Nahan Kentut | Banyak
orang yang merasa malu jika ketahuan kentut, karena masalah perkentutan
seringkali dinilai salah dari sisi etika dan kesopanan. Tapi jangan
remehkan kentut, karena orang bisa meninggal hanya gara-gara tak bisa
mengeluarkan gas dari tubuh.
Dalam
frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan
sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus
berjalan dengan normal.
Bila
frekuensinya berlebihan, maka menandakan adanya gangguan di perut. Tapi
yang lebih buruk dan dapat mengancam nyawa adalah bila orang tidak bisa
mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya alias tidak bisa kentut.
Ketidakmampuan
tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam
jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah
peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi
dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.
Dilansir dari Medlineplus , gejala dari peritonitis secara umum adalah sebagai berikut:
- Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
- Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh
- Demam dan menggigil
- Terdapat cairan di perut
- Susah buang air besar
- Kelelahan berlebihan
- Hanya sedikit buang air kecil
- Mual dan muntah
Peritonitis
dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi
yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:
1. Peritonitis spontan
Peritonitis
spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites, yaitu
pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi
karena gagal hati atau ginjal.
Faktor
risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi
alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis,
seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis
sekunder memiliki beberapa penyebab utama, salah satunya karena
bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi)
pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus
buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti
luka tembak atau pisau.
Peritonitis
sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang
dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.
Kontaminan
asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam
rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter
dialisis peritoneal atau tabung makan.
3. Peritonitis dialisis
Peritonitis
dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang
terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan
oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis.
Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.
Penyebab
peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda
mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau
rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam
nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.
Sumber : NotFamous . Nyatanya!?
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak