Tahun Ini, Awal Ramadhan Berpotensi Berbeda, Lebaran Sama-sama |
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa
Timur (PWNU Jatim) memprediksi awal Ramadhan 1434 Hijriah akan jatuh
pada 9 atau 10 Juli 2013, namun NU tetap melakukan rukyatul hilal atau
melihat hilal/bulan sabit secara kasat mata.
"Prediksi tanggal 9 Juli atau 10
Juli itu merujuk pada empat kitab dan satu rumus modern yang digunakan
ahli hisab di lingkungan NU, namun kami tetap melakukan rukyatul hilal,"
kata koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim, HM Sholeh Hayat, Ahad
(16/6).
Menurut dia, waktu ijtimak yang
merupakan konjungsi (pertemuan secara astronomis antara rembulan dengan
matahari) terjadi pada hari Senin 8 Juli sekira pukul 14.10 WIB - 14.17
WIB.
"Namun, kitab Sullamun Nayyiren
menyebut ijtimak terjadi pada 12.07 WIB, dengan demikian irtifak
hilalnya setinggi 02,45 derajat, sedangkan tiga kitab menyebut irtifak
masih di bawah ufuk antara 0,16 hingga 0,31 derajat," katanya.
Ketiga kitab, yakni Nurul Anwar,
Irshodul Jadid dan Irshodul Murid menyebut irtifak ketinggian hilal
masih di bawah ufuk antara 0,16-0,31 derajat, sedangkan rumus
kontemporer Ephemeris menghitung irtifak hilal juga masih minus 0,32
derajat.
"Jadi, kitab Sullamun Nayyiren
dan Irshodul Jadid menyimpulkan 1 Ramadhan pada hari Selasa tanggal 9
Juli, sedang dua kitab dan satu rumus modern menyimpulkan 1 Ramadhan
jatuh pada hari Rabu 10 Juli," katanya.
Menyikapi hal itu, PWNU Jatim
menunggu hasil rapat Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Jatim, hasil
Rukyatul Hilal pada 8 Juli 2013, dan hasil Isbat Menteri Agama pada hari
yang sama. "Kita tunggu, apakah bulan Syaban diistikmalkan,
disempurnakan 30 hari, atau hilal mungkin dirukyat," katanya.
Sementara itu, Muhammadiyah
memastikan awal Ramadhan 1434 Hijriah jatuh pada Selasa Wage atau 9 Juli
2013 Masehi, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, dan hasil
musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah
sudah menyepakatinya melalui ketentuan yang telah ditetapkan. Awal
Ramadhan pada 9 Juli 2013," ujar Sekretaris Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid.
Penetapan yang ditandatangani
oleh Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dan
Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat
No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan
Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013.
"Tahun ini, awal Ramadhan
berpotensi terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, karena
diperkirakan ketinggian hilal kurang dari satu derajat, namun
diperkirakan Hari Raya Idul Fitri bersamaan. Meski berpotensi tidak sama
di awal puasa, namun tidak perlu ada perdebatan," katanya dilansir REPUBLIKAONLINE.COM.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak