Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Senin, tercatat mencapai 29.816 orang atau 9.330 kepala keluarga (KK), dan diperkirakan akan terus bertambah.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan mengatakan para pengungsi tersebut saat ini ditempatkan di 47 titik pos penampungan di Kabanjahe.
Jumlah 29.816 orang pengungsi itu, menurut dia, terdiri atas laki-laki 4.219 orang dan perempuan 4.560 orang.
“Sedangkan pengungsi yang berusia lanjut sebanyak 2.000 orang, ibu hamil 263 orang dan anak-anak/bayi tercatat 900 orang,” ucap Jhonson.
Dia menjelaskan, seluruh pengungsi itu, baik lansia, ibu hamil dan bayi tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik kesehatan maupun makanan mereka.
Bahkan, jelasnya, para pelajar SD,SMP SMA dan mahasiswa juga akan diberikan bantuan beasiswa agar mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan.
“Jadi, meski terjadi bencana alam Gunung Sinabung, namun anak-anak pelajar harus tetap menimba ilmu,” ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Karo itu.
Data diperoleh di Posko Utama Penanggulangan Bencana Sinabung, Kabanjahe, jumlah 29.816 orang pengungsi tersebut berasal dari 34 desa, dua dusun dan lima kecamatan.
Dari 34 desa tersebut, beberapa diantaranya, yakni Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Kemudian Desa Berastepu, Sibintun, Gamber dan Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Selanjutnya, Desa Tiganderket, Mardinding, Temberun, Pintubesi, Perbaji dan Desa Kuta Mbaru, Kecamatan Tiganderket.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “Siaga” menjadi “Awas” terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat Gunung Sinabung kembali mengeluarkan guguran lava pijar yang mengalir sejauh 700 meter dari puncak kawah pada Selasa pagi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, di Medan, hari ini mengatakan, guguran lava pijar itu ditemukan dalam pemantauan pada pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
BNPB juga mencatat aktivitas Gunung Sinabung menimbulkan 89 kali guguran abu vulkanik, satu kali gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa hybrid, tiga kali gempa berfrekuensi rendah.
Meski Gunung Sinabung diketahui mengeluarkan lava pijar, tetapi kondisi gunung tidak dapat dilihat secara utuh karena tertutup kabut dan cuaca mendung.
Dari pemantauan yang dilakukan, suhu udara di kawasan Sekitar Gunung Sinabung cukup dingin yakni 17 hingga 18 derajat celsius.
Pihaknya mencatat jumlah pengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung Sinabung tersebut mencapai 29.816 jiwa atau 9.330 kepala keluarga.
Dari jumlah pengungsi tersebut, tercatat 3.163 orang yang dikategorikan kelompok rentan yakni warga lanjut usia 2.000 orang, ibu hamil 263 orang, dan bayi 900 orang.
(dat16/antara)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak