Panglima TNI Jenderal Moeldoko menolak hadir dalam acara Singapore Airshow yang dilaksanakan pada 11-16 Februari 2014. Ketidakhadiran Moeldoko itu lantaran pihak tentara Singapura membatalkan undangan sekitar 100 perwira TNI ke acara tersebut.
Moeldoko menceritakan, pembatalan undangan 100 perwira TNI ke Singapura itu dilakukan secara pihak. Menurut dia, Pemerintah Singapura keberatan dengan penamaan kapal tempur TNI AL dengan nama KRI Usman Harun.
"Mereka melakukan tindakan sepihak untuk tidak menghadirkan perwira saya yang 100 orang ke sana. Dia tidak mencabut undangan bagi panglima TNI dan kepala staf. Tetapi, anak buah saya tidak hadir, ngapain gua ke sana?" ujar Moeldoko di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pemilu di Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Moeldoko menuturkan, sikap Singapura yang membatalkan undangan terhadap perwira TNI itu sangat berlebihan. Menurut dia, persoalan penamaan kapal TNI adalah persoalan internal Indonesia. Penamaan KRI Usman Harun bahkan sudah direncanakan pada tahun 2012.
"Tapi sekarang, baru muncul persoalan. Padahal, tidak ada maksud Indonesia untuk membuka luka lama. Saran saya, enggak perlu lagi dikembangkan ke Singapura," ucap Moeldoko.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengaku tidak sakit hati terhadap sikap Singapura. "Biasalah itu, saya juga pulangkan prajurit (dari) Australia biasa saja," katanya.
Terkait dengan hubungan kerja sama Indonesia-Singapura dalam bidang militer, Moeldoko menegaskan hingga saat ini kerja sama tetap dilakukan. Dia pun yakin persoalan KRI Usman Harun tidak akan sampai menyebabkan terganggunya hubungan kerja sama bilateral antara kedua negara.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Singapura membatalkan pertemuan dialog pertahanan dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang sedianya digelar di Singapura bersamaan dengan acara kedirgantaraan, Singapore Airshow, 11-16 Februari 2014.
Karena Singapura membatalkan dialog bilateral itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Minggu (9/2) pagi, mendadak membatalkan kunjungannya ke Singapura yang semula direncanakan dimulai hari Minggu kemarin hingga Rabu (12/2/2014). Kementerian Pertahanan Singapura menolak berkomentar terkait pembatalan pertemuan dialog antara militernya dan Indonesia.
TNI AL tetap teguh akan memakai nama KRI Usman Harun untuk salah satu fregat ringan yang tengah dipesan dari Inggris. Bagi TNI AL, keputusan itu final.
Usman Harun merupakan dua Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden 050/TK/1968. Usman bin Said dan Harun bin Muhammad Ali adalah prajurit KKO (kini Korps Marinir TNI AL) yang dihukum mati Singapura karena mengebom gedung perkantoran di kawasan Orchard, MacDonald House, pada 10 Maret 1965.(kompas)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak