Demam tifoid atau sering disebut dengan tipes, merupakan salah satu jenis penyakit pencernaan yang cukup banyak diderita di Indonesia, dan dapat menyebabkan kematian.
Tipes ini disebabkan oleh kuman atau bakteri yang disebut Salmonella typhi (S. typhi). Kuman ini mempunyai 107 strain yang berbeda. Sedangkan Paratifoid sendiri, penyebabnya adalah kuman Salmonella paratyphi A, B atau C. Gejala penyakit dari Paratifoid mirip dengan penyakit tifus, hanya infeksi yang terjadi mempunyai gejala yang lebih ringan.
Cara Penularan Tipes
- Melalui makanan atau minuman yang sudah tercemar oleh Bakteri Salmonella. Pada penderita Tifus, terdapat bakteri salmonella pada aliran darah dan usus yang kemudian akan di keluarkan melalui kotoran.
- Penderita dapat menularkan penyakit ini apa bila penderita menyajikan, dan memasak makanan atau memegang barang- barang yang bisanya digunakan untuk makan tanpa mencuci tangan dengan bersih terlebih dahulu.
- Bisa juga disebabkan karena air yang diminum atau yang dipakai untuk mencuci peralatan makan seperti piring, gelas dan sebagainya atau mencuci sayur dan buah-buahan sudah tercemar oleh Bakteri Salmonella.
Gejala umum
Gangguan klinis tipes pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Selama sakit biasanya juga ditemukan gejala tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, tidak bersemangat, dan nafsu makan berkurang. Berikut adalah gejala umum penyakit tifus.
1. Demam
Demam khas berlangsung selama 3 minggu, naik turun. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur naik setiap hari. Pada pagi hari suhu turun, dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua anak akan tetap demam dan baru berangsur turun di minggu ketiga.
2. Gangguan Saluran Pencernakan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir pecah dan kering. Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan. Perut kembung, hati dan limpa membesar disertai nyeri bila diraba. Biasanya diikuti dengan diare.
3. Gangguan Kesadaran
Umumnya kesadaran anak menurun, walaupun tidak sampai koma. Kecuali bila penyakitnya berat dan terlambat berobat.
Bayi Juga Bisa Terkena Tifus
Tidak hanya anak-anak, tifuspun bisa menyerang bayi, meskipun kasus tifus pada bayi ini masih jarang terjadi. Namun, potensi untuk tertular tifus tetap ada. Sejak masih dalam kandungan, bayi bisa tertular bakteri penyebab tifus yang dibawa oleh ibunya. Selain itu, bisa juga tertular lewat ASI. Sedangkan untuk bayi yang sudah mendapatkan makanan tambahan, bakteri tifus mungkin saja ada dalam makan tersebut. Karenya, selalu perhatikan dan jaga kebersihannya, baik saat mengolah ataupun menyajikan makanan tambahan pada bayi.
Cara Penularan Tipes
- Melalui makanan atau minuman yang sudah tercemar oleh Bakteri Salmonella. Pada penderita Tifus, terdapat bakteri salmonella pada aliran darah dan usus yang kemudian akan di keluarkan melalui kotoran.
- Penderita dapat menularkan penyakit ini apa bila penderita menyajikan, dan memasak makanan atau memegang barang- barang yang bisanya digunakan untuk makan tanpa mencuci tangan dengan bersih terlebih dahulu.
- Bisa juga disebabkan karena air yang diminum atau yang dipakai untuk mencuci peralatan makan seperti piring, gelas dan sebagainya atau mencuci sayur dan buah-buahan sudah tercemar oleh Bakteri Salmonella.
Gejala umum
Gangguan klinis tipes pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Selama sakit biasanya juga ditemukan gejala tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, tidak bersemangat, dan nafsu makan berkurang. Berikut adalah gejala umum penyakit tifus.
1. Demam
Demam khas berlangsung selama 3 minggu, naik turun. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur naik setiap hari. Pada pagi hari suhu turun, dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua anak akan tetap demam dan baru berangsur turun di minggu ketiga.
2. Gangguan Saluran Pencernakan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir pecah dan kering. Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan. Perut kembung, hati dan limpa membesar disertai nyeri bila diraba. Biasanya diikuti dengan diare.
3. Gangguan Kesadaran
Umumnya kesadaran anak menurun, walaupun tidak sampai koma. Kecuali bila penyakitnya berat dan terlambat berobat.
Bayi Juga Bisa Terkena Tifus
Tidak hanya anak-anak, tifuspun bisa menyerang bayi, meskipun kasus tifus pada bayi ini masih jarang terjadi. Namun, potensi untuk tertular tifus tetap ada. Sejak masih dalam kandungan, bayi bisa tertular bakteri penyebab tifus yang dibawa oleh ibunya. Selain itu, bisa juga tertular lewat ASI. Sedangkan untuk bayi yang sudah mendapatkan makanan tambahan, bakteri tifus mungkin saja ada dalam makan tersebut. Karenya, selalu perhatikan dan jaga kebersihannya, baik saat mengolah ataupun menyajikan makanan tambahan pada bayi.
Gejala Khas Penyakit Tipes
Demam tifoid atau yang dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah tifus merupakan penyakit infeksi bakteri yang masuk ke tubuh melalui saluran cerna (usus), kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui darah (infeksi sistemik). Tifus disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Salmonella serovarian typhi dan paratyphi.
Terdapat ratusan jenis bakteri Salmonella, tetapi hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus yaitu Salmonella serovarian typhi, paratyphi A, paratyphi B, dan paratyphi C. Demam tifoid atau tifus terjadi apabila seseorang terinfeksi kuman Salmonella, yang umumnya melalui makanan atau minuman yang tercemar. Apabila jumlah kuman yang masuk ke tubuh cukup banyak, kuman akan menempel pada sel usus kemudian berkembangbiak (berkoloni) di sana.
Kuman kemudian masuk dan menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran darah sehingga menyebar ke seluruh tubuh; menimbulkan infeksi pada organ tubuh di luar saluran cerna. Ada kalanya kuman tidak cukup virulen untuk menyerang dan hanya menimbulkan infeksi local di saluran cerna dengan gejala perut kembung, mual atau diare, keadaan ini disebut dengan Salmonelosis
Tanda dan Gejala Penyakit Tipes
Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Keracunan Makanan (Salmonellosis)
Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut dan mual
2. Radang Usus
Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut
3. Keracunan Darah
Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernafasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limfa membesar.
Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limfa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat di raba.
Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain :
1. Demam
Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
2. Lidah Kotor
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya penderita akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
3. Mual Berat sampai Muntah
Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limfa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tidak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret
Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
5. Lemas, Pusing dan Sakit Perut
Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas dan pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limfa menimbulkan rasa sakit di perut
6. Pingsan
Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
Terdapat ratusan jenis bakteri Salmonella, tetapi hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus yaitu Salmonella serovarian typhi, paratyphi A, paratyphi B, dan paratyphi C. Demam tifoid atau tifus terjadi apabila seseorang terinfeksi kuman Salmonella, yang umumnya melalui makanan atau minuman yang tercemar. Apabila jumlah kuman yang masuk ke tubuh cukup banyak, kuman akan menempel pada sel usus kemudian berkembangbiak (berkoloni) di sana.
Kuman kemudian masuk dan menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran darah sehingga menyebar ke seluruh tubuh; menimbulkan infeksi pada organ tubuh di luar saluran cerna. Ada kalanya kuman tidak cukup virulen untuk menyerang dan hanya menimbulkan infeksi local di saluran cerna dengan gejala perut kembung, mual atau diare, keadaan ini disebut dengan Salmonelosis
Tanda dan Gejala Penyakit Tipes
Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Keracunan Makanan (Salmonellosis)
Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut dan mual
2. Radang Usus
Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut
3. Keracunan Darah
Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernafasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limfa membesar.
Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limfa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat di raba.
Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain :
1. Demam
Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.
2. Lidah Kotor
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya penderita akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
3. Mual Berat sampai Muntah
Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limfa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tidak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret
Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).
5. Lemas, Pusing dan Sakit Perut
Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas dan pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limfa menimbulkan rasa sakit di perut
6. Pingsan
Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.
Gejala Gejala Tipes
Penyakit tifus atau Typhoid fever, sering disebut juga dengan enteric fever, bilious fever atau Yellow Jack, disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyebaran penyakit ini diperantarai makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses dari orang yang menderita tifus. Kemudian, bakteri akan berkembang dalam jaringan darah dari orang yang terinfeksi. Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dan bergerak menggunakan flagela yang tumbuh cepat pada suhu badan manusia (37ºC).
Penyebab Tipes
Penyebab Tipes adalah bakteri yang dikenal dengan nama Salmonella Thypi (S. Thypi) yang menyebabkan penyakit akut berhubungan dengan demam dan gejala-gejala lainnya yang menyertai. Selain itu penyebab penyakit tipes juga dapat disebabkan oleh Salmonella paratyphi, bakteri terkait yang biasanya menyebabkan penyakit yang kurang parah. Bakteri S.
Thypi berada dalam air atau makanan oleh operator manusia dan kemudian menyebar ke orang lain di daerah tersebut.Pada negara-negara maju yang memiliki kesejahteraan kesehatan yang cukup sangat menyarankan jika bepergian ke daerah endemik penyebab penyakit tipes untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan bahkan vaksinasi untuk demam tipes.
Hal tersebut masih sangat minim dilakukan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam menanggulangi merebaknya penyebab tipes.
Penyebaran penyakit tipes diberbagai negara pun sangat mudah untuk di identifikasi. Negara-negara dengan tingkat sanitasi dan lingkungan yang buruk umumnya memiliki prevalensi penyebab penyakit tipes yang tinggi. Sebaliknya, pada negara yang modern dengan tingkat sanitasi dan lingkungan yang bersih umumnya memiliki tingkat prevalensi penyebab sakit tipes yang rendah. Oleh sebab itu, penting sebuah pengelolaan kebersihan negara yang baik dalam menanggulangi penyebaran tipes.
Gejala Tipes
Penyakit tipes yang tergolong berat dan berbahaya. Gejala awalnya perlu dikenali sebelum terlambat diobati. Selain itu, tipus kasus infeksi perut yang banyak di sini. Diawali demam lebih dari seminggu. Mulanya seperti orang mau flu. Bedanya, demam tipus umumnya muncul sore dan malam hari. Tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat. Perut terasa tidak enak, dan tidak bisa buang air beberapa hari.
Pada paratipus – jenis tipus yang lebih ringan – mungkin sesekali mengalami buang-buang air . Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipes organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak.
Kuman tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong.(gejalatipes.com)
Penyebab Tipes
Penyebab Tipes adalah bakteri yang dikenal dengan nama Salmonella Thypi (S. Thypi) yang menyebabkan penyakit akut berhubungan dengan demam dan gejala-gejala lainnya yang menyertai. Selain itu penyebab penyakit tipes juga dapat disebabkan oleh Salmonella paratyphi, bakteri terkait yang biasanya menyebabkan penyakit yang kurang parah. Bakteri S.
Thypi berada dalam air atau makanan oleh operator manusia dan kemudian menyebar ke orang lain di daerah tersebut.Pada negara-negara maju yang memiliki kesejahteraan kesehatan yang cukup sangat menyarankan jika bepergian ke daerah endemik penyebab penyakit tipes untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan bahkan vaksinasi untuk demam tipes.
Hal tersebut masih sangat minim dilakukan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam menanggulangi merebaknya penyebab tipes.
Penyebaran penyakit tipes diberbagai negara pun sangat mudah untuk di identifikasi. Negara-negara dengan tingkat sanitasi dan lingkungan yang buruk umumnya memiliki prevalensi penyebab penyakit tipes yang tinggi. Sebaliknya, pada negara yang modern dengan tingkat sanitasi dan lingkungan yang bersih umumnya memiliki tingkat prevalensi penyebab sakit tipes yang rendah. Oleh sebab itu, penting sebuah pengelolaan kebersihan negara yang baik dalam menanggulangi penyebaran tipes.
Gejala Tipes
Penyakit tipes yang tergolong berat dan berbahaya. Gejala awalnya perlu dikenali sebelum terlambat diobati. Selain itu, tipus kasus infeksi perut yang banyak di sini. Diawali demam lebih dari seminggu. Mulanya seperti orang mau flu. Bedanya, demam tipus umumnya muncul sore dan malam hari. Tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat. Perut terasa tidak enak, dan tidak bisa buang air beberapa hari.
Pada paratipus – jenis tipus yang lebih ringan – mungkin sesekali mengalami buang-buang air . Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipes organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak.
Kuman tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong.(gejalatipes.com)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak