Penutup Kabah atau Kiswah diganti tiga kali dalam setahun. Pergantian itu dilakukan pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah dengan rutin dan menggunakan tiga jenis kain.
Cerita ini bermula saat tampuk kepemimpinan Kabah di tangan Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari dinasti Bani Umayyah. Khalifah Bani Umayyah biasa meletakkan kain baru di atas kain lama dan itu terus berlangsung sampai masa pemerintahan khalifah al-Mahdi dari dinasti Bani Abbasiyah.
Tetapi pergantian Kiswah tanpa membuang kain yang lama membuat penumpukan di Kabah. Hal ini dikeluhkan pengurus Kabah yang merasa banyaknya Kiswah malah membebani Kabah.
Lantas al-Mahdi segera memerintahkan untuk melepaskan seluruh Kiswah yang lama dan menggantinya dengan Kiswah baru setiap tahun. Ini berlaku pada pemerintahan selanjutnya.
Selanjutnya di masa Khalifah al-Makmun dari Ban Abbasiyah dalam setahun Kiswah diganti dengan menggunakan tiga jenis kain. Pergantian pertama pada hari tarwiyah dengan Kiswah sutra berwarna merah.
Pergantian kedua pada awal bulan Rajab dengan kain Qabathi, kain putih yang dibuat di Mesir. Kain ini juga yang digunakan Nabi Muhammad SAW untuk menutup Kabah.
Sementara pergantian ketiga dilakukan pada hari ke 27 Ramadan dengan kain sutra warna putih. Pergantian itu pun berlaku pada pemerintahan setelah dinasti Bani Abbasiyah.
Cerita 3 kain penutup Kabah dalam setahun
(Disarikan dari buku Sejarah Kabah, Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman).
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak