Menjajal Yamaha R15 di Medan Ganas
Dengan tubuh sporty ala motor balap, Yamaha YZF-R15 bisa secara langsung membuat penunggangnya menjadi tampan dalam sekejap. Namun, Yamaha menegaskan kalau motor ini tidak hanya menang tampang, kemampuannya pun oke punya. Untuk membuktikan hal itu, detikOto pun mencoba motor ini dari Sabang sampai Danau Toba.
Dilepas dengan harga hanya Rp 28 juta --lebih murah dibanding rival di kelasnya-- motor ini langsung menarik perhatian para pecinta kuda besi di Indonesia. Karena itu tidak heran bila 1.500 unit R15 bisa ludes terpesan dalam waktu kurang dari 1 hari saja.
Setelah sebelumnya detikOto mengetes motor ini di jalanan perkotaan Jakarta, kini kami mendapat kesempatan untuk menguji kembali motor yang butuh 2 tahun di pikirkan oleh Yamaha Indonesia ini untuk di bawa ke nusantara.
Jalurnya pun bukan jalur main-main yakni dari ujung barat Indonesia di Aceh sampai danau legendaris nusantara, Danau Toba di Sumatera Utara. Jalur di antara kedua titik ini cukup beragam dan menantang.
Mulai dari jalan lurus yang mampu menguji kecepatan R15, jalur berkelok untuk menguji handling dan stabilitas hingga jalur rusak untuk merasakan sejauh mana tingkat kenyamanan motor ini. Tidak lupa, tanjakan dan turunan juga banyak mewarnai perjalanan kami.
Nah, kalau begitu, mari kita bahas pengetesan keluarga R-Series ini.
1. Desain
Kembali berbicara mengenai desain, YZF-R15 hadir dengan tampang yang ganteng. Menurut Yamaha, sebagai bagian dari keluarga tersebut bersama R25, R6 dan R1, R15 pun memiliki R-DNA yang meliputi lima hal penting yakni mass forward (distribusi bobot ke depan), sharp & hight tail (bodi belakang runcing & tinggi), dual furious headlight (lampu depan ganda), aerodynamic body (desain bodi aerodinamis), muscular look (tampil kokoh).
Di bagian depan, R15 tampil sangar dengan lampu utama ganda yang tajam (dual furious headlight) yang kemudian mengalir ke fairing aerodinamis yang kekar dengan dilengkapi lubang sirkulasi udara agar suhu mesin tetap terjaga untuk kemudian berujung di body belakang yang meruncing dan tajam.
Lampu depan ganda motor ini sudah menggunakan fitur AHO (Automatic Headlamp On) di sisi kiri dan lampu jauh di sisi kanan sementara lampu belakangnya terinspirasi R6 dengan desain meruncing dan pelopor di kelasnya yang menggunakan lampu berteknologi LED.
R15 pun istimewa dengan split seater atau model jok terpisah dengan bahan jok anti slip seperti moge sport kelas dunia yang membuat tampilan semakin sporty. Di balik seat belakang ada tempat penyimpanan tools di bawah jok meski tidak terlalu besar.
Sekali lagi detikOto berkata kalau detail paling menarik di motor ini ada di aksen serat karbon di beberapa bagian bodi. Dan lagi-lagi detikOto harus berkata pula kalau buritan motor ini terlalu menungging sehingga secara kasat mata menimbulkan kesan 'kosong' diantara roda dan buritan, terlebih ketika itu dipadu dengan spakbor belakang yang agak tidak selaras desainnya.
Bagusnya, meski terlihat tinggi, detikOto yang memiliki tinggi 175 cm ternyata tidak kesulitan menaiki motor ini. Dengan tinggi jok pengendara 800 mm, kaki tetap mampu menapak aspal dengan mantap.
Seakan mengendarai sebuah motor supersport, ketika mengendarai motor ini tubuh pengendara harus agak menunduk. Dan seperti halnya motor-motor full-fairing lain, menggunakan R15 untuk waktu lama akan membuat pengendara lebih cepat lelah terutama di pergelangan tangan bila dibandingkan dengan naked bike seperti V-Ixion, misalnya.
2. Performa
Rute pertama yang akan kami tempuh pada pengetesan kali ini adalah rute dari Banda Aceh ke Meulaboh. Untuk menguji kemampuan motor ini, jalur ini sangat menyenangkan.
Berbekal mesin berkapasitas 150 cc dengan 6 percepatan, berpendingin cairan dan 4 katup R15 cukup oke dalam hal performa. Pada sebuah jalur lurus sepanjang kira-kira 3 km yang sangat sepi detikOto mampu menggeber motor ini hingga 137 km/jam.
Namun ada beberapa rekan yang juga mengetes R15 bersama kami mampu mencapai angka 140 km/jam. detikOto merasa kalau kecepatan 140 km/jam ini pun belum maksimal karena jalur lurus yang kami lewati tadi diwarnai angin yang kencang yang membuat hambatan udara jadi meningkat ketika motor berkekuatan 16,59 PS ini melaju.
Kemampuan motor ini ketika kami geber terus menerus sepanjang hari pun tidak berubah. Tetap galak baik di jalur landai maupun ketika harus berhadapan dengan turunan. Di tanjakan, nafas panjang serta torsi 14,5 Nm di mesin Yamaha ini terbukti sangat membantu.
Alhasil, untuk urusan performa R15 sudah cukup mumpuni untuk bertarung di kelasnya.
3. Handling
Selain gape di jalur lurus, ketika harus menghadapi kelak-kelok di sepanjang perjalanan, terutama di perjalanan dari Meulaboh sampai Subussalam motor ini ternyata juga mampu menampilkan handling yang enak.
Hal ini kami rasa cukup penting mengingat jalur yang kami lewati adalah jalur naik-turun bukit yang kelokan hampir pasti bisa ditemui tiap 200-300 meter sekali. Bahkan di beberapa titik jarak tiap kelokan bisa kurang dari 20-30 meter saja.
Untuk menaklukkan jalur seperti ini, motor dengan handling yang mumpuni pun diperlukan dan R15 mampu memberikan hal itu. R15 terasa mudah untuk dikendarai.
Motor dengan dimensi 1975x660x1070 mm (PxLxT) ini cukup lincah untuk bermanuver. Aplikasi deltabox juga terbukti mampu membantu menjaga stabilitas motor.
Dan terbukti, melibas tikungan dengan kecepatan 70-80 km untuk kemudian kembali meliuk di kelokan depan yang berjarak 20 meter di depannya bisa dengan mudah dilakukan R15. Urusan handling, kami akui R15 cukup menyenangkan.
Ketika harus menghadapi jalur lurus dan berkelok dengan kecepatan tinggi, kemampuan suspensi juga sangat vital. Nah, R15 yang sudah dilengkapi Telescopic Fork di kaki depan dan Link Suspension, Monocross di kaki belakang cukup mampu memberikan hal itu.
Terlebih suspensi itu kemudian disokong oleh ban tapak lebar 90/80-17M/C 46P di depan dan 130/70-17M/C 62S di belakang yang cukup membantu menambah kemampuan motor ini bermanuver.
Jarak sumbu rodanya yang panjang menjadikan pengendalian lebih stabil saat berkendara dan saat menikung dengan cepat meski harus diakui kalau mengendarai motor ini berjam-jam akan cukup membuat pergelangan tangan pegal karena posisi duduk yang akan menunduk membuat pergelangan tangan harus menopang banyak bobot tubuh pengendara itu sendiri.
Tapi pada akhirnya, perpaduan itu membuat R15 cukup stabil ketika di geber di jalur lurus dan stabil ketika melibas banyak kelokan. Terlebih motor ini sudah menggunakan sistem pengereman dengan cakram 267 mm di kaki depan dan cakram berukuran 220 mm di kaki belakang.
Melibas Subussalam sampai Parapat pun jadi sangat menyenangkan walau di banyak titik kondisi jalanan tidak bisa dibilang bagus.
Untuk para pecinta motor sport yang ingin tampil sporty YZF-R15 harus menjadi pertimbangan. Terlebih, harga motor ini masih di bawah lawan-lawannya seperti Kawasaki Ninja RR dan Honda CBR150R.
Desain yang sporty memang menjadi keunggulan motor ini di samping harganya tadi. Performa mesin hingga handling yang diperlihatkan motor ini juga sudah cukup untuk ukuran kelasnya.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak