"Pertahanan RI yang Terbaik adalah Rakyat Kuat dan Sejahtera"
Ini salah satu prioritasnya bila pimpin RI. Kedaulatan pun ditegakkan
WAWANCARA KHUSUS : Prabowo Subianto
"Kita bisa hidup tanpa mobil, kita bisa hidup tanpa mal, dan sebagainya. Tapi kita nggak bisa hidup kalau nggak ada makanan. Pangan harus mandiri, harus dikuasai sendiri." (Prabowo Subianto)
Demikian Prabowo Subianto pernah berseru. Dulu populer sebagai Komandan Jenderal Kopassus, dia kini menjadi calon presiden untuk Pemilu 2014.
Sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo memahami betul kebutuhan utama bagi rakyat Indonesia itu. Begitu juga apa yang dibutuhkan para petani di Indonesia agar sejahtera, sehingga mampu meningkatkan produksi pangan.
Banyak hal lain yang diungkapkan Prabowo saat VIVA.co.id dan tvOne mendapat kesempatan berbincang-bincang di kediamannya, di Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Dia pun berbicara panjang lebar soal prioritas-prioritas yang akan diambil bila nanti mendapat mandat dari rakyat sebagai presiden RI, termasuk peningkatan ekonomi dan penegakan hukum.
Berikut petikan WAWANCARA KHUSUS Bersama Prabowo Subianto :
Ini bukan masalah sikap negarawan. Ini masalah tata krama. Yang muda menghampiri yang tua. Itu adat kita.
Saya melihat ini proses, ngelakoni. Ya harus dijalankan dengan baik. Dengan itikad baik. Kalau itikad baik nggak perlu tegang.
Saya nggak perhatikan terlalu detail. Saya nikmati saja. Mungkin juru kamera TV yang melihat. Saya nggak lihat.
Nggak. Sebagai pelaku, kandidat, saya benar-benar merasakan banyak orang kerja keras supaya demokrasi berhasil.
Misalnya, saya mau pidato di suatu daerah. Ratusan polisi capek, berjam-jam mengamankan kegiatan. Mengamankan kita. Tapi kita lupa ucapkan terimakasih pada mereka.
Demikian juga petugas KPU dan sebagainya harus dihormati. Mereka bekerja keras untuk menyelenggarakan pemilu dengan lancar. Syukur waktu itu saya ingat. Makanya disebut. Ini soal tatakrama. Ini soal adat.
Ini tradisi untuk menemui dan menyalami. Tradisi kita dimana-mana. Kadang kita seperti dunia barat. Kita pengen efisian, ringkas. Itu sulit di sini.
Bayangkan, orang sudah jauh, datang nunggu kita, bagimana kalau nggak disapa. Kita nggak bisa nggak dihormati. Kalau mau dihormati harus mau menghormati. Nggak ada ruginya menghormati orang lain.
Saya nggak mempersoalkan. Saya lebih muda.
Masalah kampanye ada waktunya. Kita berpikir yang baik sajalah. Saya positif saja.
Kalau nggak dapat nomor 1, ya dapat nomor 2. Satu baik, dua juga baik. Saya tetap gembira. Kita tidak perlu membesar-besarkan yang nggak perlu.
Satu menang. Jiwa kesatuan. Tuhan Yang Maha Esa. Kita cari yang baik dari tiap keadaan.
Jangankan untuk santai. Untuk tidur saja susah. Saya manfaatin waktu. Kita tidur di mana saja. Di mobil, di pesawat, di mana saja saat ada waktu. Dulu waktu dinas saya bisa tidur sambil berdiri. Ada tekniknya itu. Apalagi kalau apel malam kan gelap, tidur sambil berdiri nggak keliatan. Tidur beberapa detik juga lumayan.
Saya senang dengan alam. Saya tenang dengan alam. Alam memberi makna kehidupan dalam semesta yang besar. Kita hanya bagian. Saya tenang kalau dekat dengan alam. Makanya saya tinggal di sini (Bukit Hambalang). Dulu masih murah tanah di sini.
Jadwal padat, waktu ya semakin sedikit.
Saya tidak suka untuk terlalu sedih. Saya ingin selalu bersyukur. Mensyukuri apa yang diberikan dari Yang Maha Kuasa. Itu harus disyukuri. Saya suka gembira. Kalau kita sedih nggak ada manfaatnya. Saya mau gembira. Ada pepatah, kalau sedih Anda sendiri. Kalau gembira kita bersama.
Saya berusaha untuk belajar. Bagaimana teknik pertanian dan peternakan yang cocok buat di kita. Saya undang petani yang sukses. Minta mereka praktikkan. Warga kita undang untuk praktik di wilayah ini. Dari kecil saya suka pertanian.
Kopi. Minum kopi jadi cerah. Saya buka rahasia waktu sekolah, 30 menit sebelum ujian saya minum kopi. Hasilnya, nilai saya di atas 90. Kopi meningkatkan daya tahan fisik. Dulu pasukan saya, 10 menit sebelum bertanding mereka saya suruh minum kopi. Power mereka naik 20 persen lebih. Prestasi naik habis minum kopi. Kopi doping alami.
Saya lama di HKTI. Saya juga diminta jadi penasihat berbagai koperasi. Itu kita gerakkan. Kita beri bantuan benih kambing, tanaman, padi dan lain lain. Untuk pengembangan kita kerjasama dengan berbagai lembaga seperti Batan.
Kita coba bantuan teknologi nuklir agar benih kuat dan sesuai. Alhamdulillah diterima dengan baik. Kita juga beri pelatihan rutin buat para petani. Wanita tani. Sampai saat ini masih berjalan. Tinggal tergantung kreativitas para petani.
Saya banyak bicara pertanian, karena ini penting. Kita bisa hidup tanpa mobil, kita bisa hidup tanpa mal, dan sebagainya. Tapi kita nggak bisa hidup kalau nggak ada makanan. Pangan harus mandiri, harus dikuasai sendiri.
Pesan mereka ingin perhatian lebih. Seperti akses kredit lunak. Pasar yang baik jadi harga yang pas buat hasil panen mereka. Kita perlu strategi komperhensif untuk ini. Pemerintah sudah punya, kita harus kawal hingga ke bawah. Banyak program baik tapi nggak terlaksana sampai ke bawah.
Kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin pelihara yang sudah dicapai. Persahabatan, kerjasama ASEAN, dengan semua tetangga. Falsafah kita, seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kita saling menghormati, saling menghargai. Tapi kita juga harus tegas dan kuat untuk kepentingan dalam negeri kita.
Dengan AS kita hormati. Kita ingin bersahabat dengan Amerika. Tidak ada masalah dengan AS.
Kita harus menyongsong, hadapi. Karena persaingan ke depan semakin keras. Tapi kita juga terus membenahi diri kita, perkuat diri kita. Kita punya daya saing, kita punya kualitas SDM, kita punya birokrasi, sistem hukum. Kita punya iklim usaha yang bagus. Kita punya sarana. Ini semua yang baik untuk menyongsong.
Saya kira setiap pemimpin punya style sendiri. Tapi yang baik kita teruskan, yang masih harus dikerjakan kita kerjakan.
Saya berpendapat bahwa stabilitas itu datangnya dari kesejahteraan. Kalau orang sejahtera, orang punya pekerjaan yang baik, orang punya penghasilan yang baik, dia tidak akan mikir macam-macam.
Dia ingin lihat anaknya sekolah dengan baik, besar dengan baik. Nanti kalau sudah besar dapat pekerjaan yang baik. Jadi ini akan kurangi ketegangan.
Tapi kalau ekonomi tidak baik, tidak adil. Yang kaya tambah kaya. Yang miskin tambah miskin. Jurangnya lebar.
Ini akan menimbulkan ketegangan. Kalau kita menjamin keadilan, menjamin kesejahteraan, pelayanannya baik, masa dia mau separatis. Nggaklah.
Dia ingin hidup dengan baik. Tapi kalau dia diperlakukan tidak adil, diperlakukan dengan tidak baik, dia merasa dihina, dia merasa tidak dihormati, mungkin dia jadi separatis.
Saya kira tindak korupsi harus dituntaskan, kita harus tekan. Kalau bisa kita habisi.
Dengan sistem, dengan manajemen, dengan program komperhensif untuk menutup sumber-sumber kebocoran.
Dan memang suasana yang harus kita bangun. Suasana antikorupsi, suasana anti kebocoran.
Terutama sistemnya kita perbaiki untuk mencegah kebocoran-kebocoran itu. Di banyak negara kok bisa dilakukan.
Kalau sistemnya brengsek, maka akan ada korupsi. Kita perbaiki sistem yang paling penting.
Banyak dukungan yang datang. Apa yang bisa dijawab Prabowo dengan tingginya dukungan masyarakat?
Kita punya program yang sangat rinci, yang kita berani umumkan. Kita punya strategi yang komperhensif. Kita punya pemahaman persoalan.
Dari pemahaman itulah lahir program yang komperhensif ini. Jadi saya kita masyarakat bisa menilai, mana yang paling siap, mana yang punya strategi dan program yang paling jelas.
Itu semua jadi prioritas. Perbaikan birokrasi, perbaikan manajemen keuangan. Kemudian infrastruktur. Kemudian swasembada pangan, energi. Yang jelas pendidikan, kesehatan, pembelaan kepada orang miskin.
Itu dengan sendirinya. Kalau ekonomi baik, kesejahteraan TNI akan baik. Tidak boleh kesejahteraan TNI baik, ekonomi jelek. Rakyat nggak boleh melarat, TNI-nya kaya sejahtera.
Kalau ekonominya baik, jelas alutsistanya baik. Nggak bisa hanya omong saja. Kalau ada uang, semuanya bisa.
Rumah saya jadi pusat percobaan. Eksperimen. Sapi baru mulai, sudah ada beberapa anakan yang lahir di sini. Kambing yg sudah terlihat hasilnya. Itu lebih dulu dimulai. Ada kebun sayur juga di sini.
Saya tidak melihat kesulitan fundamental. Saya kira kemauan dan perencanaan kuncinya. Pendekatan. Kita harus lakukan pendekatan pada kelompok. Ke arah kelompok petani dan peternak.
Sering petani dan peternak kita tidak mampu bertahan. Permasalahan bagaimana memasarkan hasil pertanian dan peternakan dengan harga baik. Salah satu kunci distribusi. Kalau berkelompok akan lebih mudah untuk distribusi. Ini bisa menekan biaya distribusi.
Kemudian kita butuh banyak penyuluh untuk dampingi para petani. Dokter hewan dan sebagainya. Di tempat saya ini, saya punya manajer. Dia insinyur dan sarjana peternakan. Saya belajar di sini. Kita harus pikirkan semua. Petani, peternak harus didampingi dari hulu sampe hilir. Bimbing para petani dan peternak kita.
Saya kira semua wilayah Indonesia cocok untuk peternakan. Tinggal polanya yang penting. Dari sana suplai bisa disiapkan.
Saya kira bisa diatasi. Tinggal fokus dan kemauan. Kita siapkan strategi khusus untuk giatkan pertanian dan peternakan. Benih, bibit ternak, pupuk harus disiapkan yang berkualitas.
Saya hanya mencoba menghidupkan perekonomian di lingkungan saya. Kami latih warga biar nggak hanya kerja di tempat saya. Ada sekitar 100 warga yang bantu saya di lahan saya.
Pertahanan terkuat adalah rakyat. Rakyat yang sejahtera. Ekonomi kuat Insya Allah pertahanan kuat.
Semua butuh biaya. Biaya yang disiapkan itu adalah investasi.
Makanya ekonomi harus diperbaiki dan diperkuat. Kita harus sejahterakan rakyat.
Kita harus perbaiki daya beli masyarakat supaya bisa bayar pajak. Dari sana kita perbaiki alutsista.
Tapi pelajaran dari sejarah dan terbukti pertahanan terkuat dan terbaik adalah rakyat yang kuat dan sejahtera. Cinta rakyat terhadap negaranya adalah pertahanan terbaik.
Saya kok berpendapat demikian. Kita harus punya, mobil, motor, kereta, kapal laut dan pesawat buatan sendiri. Kita negara keempat terbesar di dunia.
Kita punya semua. Semua mineral, materil. Kita punya semua tambang yang dibutuhkan negara maju. Kita punya semua. Termasuk SDM. Menurut saya tidak ada alasan kita tidak bisa membuat itu semua.
Soal pesawat, mungkin nggak rangkul Habibie kembali?
Saya kira semua potensi harus dirangkul. Semua harus dikerahkan. Ini demi kepentingan bangsa kenapa tidak saya merangkul Pak Habibie.
PT DI punya rencana. Saya dengar juga Pak Habibie sedang menyiapkan pembuatan pesawat lagi. Ini bagus untuk kita. Kita harus dorong dan sinkronkan semua. Agar semua bisa terealisasi. Ini untuk kebutuhan negara kebutuhan bangsa.
Kita diskusi terus, saling tukar pandangan dengan beliau. Pak Hatta punya pengalaman jadi menteri perekonomian.
Beliau juga punya tim, kita diskusi buat kemajuan bangsa. Beliau punya tim pakar.
Saya juga diskusi dengan partai lain untuk mencari masukan dan sinkronisasi. Saya juga diskusi dengan akademisi dan para pakar.
Saya juga diskusi sama Pak Aburizal Bakrie, beliau juga punya kelompok berpikir yang andal. Saya juga diskusi dengan Bappenas. Bappenas juga banyak pakarnya.
Kita punya komite ekonomi nasional. Ini harus disinergikan. Prinsipnya yang terbaik dan terpintar akan kita kumpulkan untuk membangun negara.
Sistemnya komando?
Ya, itu di bawah presiden. Insya Allah kalau presidennya Prabowo Subianto ya di bawah komando Prabowo. Insya Allah.
Kalau Tuhan mengizinkan dan rakyat Indonesia memberi amanat dan memilih saya, Insya Allah semua akan saya lakukan.
Ini salah satu prioritasnya bila pimpin RI. Kedaulatan pun ditegakkan
WAWANCARA KHUSUS : Prabowo Subianto
"Kita bisa hidup tanpa mobil, kita bisa hidup tanpa mal, dan sebagainya. Tapi kita nggak bisa hidup kalau nggak ada makanan. Pangan harus mandiri, harus dikuasai sendiri." (Prabowo Subianto)
Demikian Prabowo Subianto pernah berseru. Dulu populer sebagai Komandan Jenderal Kopassus, dia kini menjadi calon presiden untuk Pemilu 2014.
Sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo memahami betul kebutuhan utama bagi rakyat Indonesia itu. Begitu juga apa yang dibutuhkan para petani di Indonesia agar sejahtera, sehingga mampu meningkatkan produksi pangan.
Banyak hal lain yang diungkapkan Prabowo saat VIVA.co.id dan tvOne mendapat kesempatan berbincang-bincang di kediamannya, di Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Dia pun berbicara panjang lebar soal prioritas-prioritas yang akan diambil bila nanti mendapat mandat dari rakyat sebagai presiden RI, termasuk peningkatan ekonomi dan penegakan hukum.
Berikut petikan WAWANCARA KHUSUS Bersama Prabowo Subianto :
Saat di KPU beberapa waktu lalu, Anda memberi hormat dan menyalami Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri, yang menampilkan Joko Widodo sebagai capres. Apa ini bagian dari sikap kenegarawanan?
Ini bukan masalah sikap negarawan. Ini masalah tata krama. Yang muda menghampiri yang tua. Itu adat kita.
Saat itu Anda kelihatan lebih santai?
Saya melihat ini proses, ngelakoni. Ya harus dijalankan dengan baik. Dengan itikad baik. Kalau itikad baik nggak perlu tegang.
Yang lain kok tegang?
Saya nggak perhatikan terlalu detail. Saya nikmati saja. Mungkin juru kamera TV yang melihat. Saya nggak lihat.
Apakah pidato Anda dikonsep saat di KPU?
Nggak. Sebagai pelaku, kandidat, saya benar-benar merasakan banyak orang kerja keras supaya demokrasi berhasil.
Misalnya, saya mau pidato di suatu daerah. Ratusan polisi capek, berjam-jam mengamankan kegiatan. Mengamankan kita. Tapi kita lupa ucapkan terimakasih pada mereka.
Demikian juga petugas KPU dan sebagainya harus dihormati. Mereka bekerja keras untuk menyelenggarakan pemilu dengan lancar. Syukur waktu itu saya ingat. Makanya disebut. Ini soal tatakrama. Ini soal adat.
Ini tradisi untuk menemui dan menyalami. Tradisi kita dimana-mana. Kadang kita seperti dunia barat. Kita pengen efisian, ringkas. Itu sulit di sini.
Bayangkan, orang sudah jauh, datang nunggu kita, bagimana kalau nggak disapa. Kita nggak bisa nggak dihormati. Kalau mau dihormati harus mau menghormati. Nggak ada ruginya menghormati orang lain.
Sikap Megawati saat di KPU?
Saya nggak mempersoalkan. Saya lebih muda.
Di KPU Jokowi mengajak nyoblos nomor dua. Kenapa Anda tidak mengimbau untuk mencoblos nomor satu?
Masalah kampanye ada waktunya. Kita berpikir yang baik sajalah. Saya positif saja.
Soal nomor?
Kalau nggak dapat nomor 1, ya dapat nomor 2. Satu baik, dua juga baik. Saya tetap gembira. Kita tidak perlu membesar-besarkan yang nggak perlu.
Arti angka 1 bagi Anda?
Satu menang. Jiwa kesatuan. Tuhan Yang Maha Esa. Kita cari yang baik dari tiap keadaan.
Jadwal padat, waktu untuk santai bagaimana?
Jangankan untuk santai. Untuk tidur saja susah. Saya manfaatin waktu. Kita tidur di mana saja. Di mobil, di pesawat, di mana saja saat ada waktu. Dulu waktu dinas saya bisa tidur sambil berdiri. Ada tekniknya itu. Apalagi kalau apel malam kan gelap, tidur sambil berdiri nggak keliatan. Tidur beberapa detik juga lumayan.
Keseharian kalau sedang santai?
Saya senang dengan alam. Saya tenang dengan alam. Alam memberi makna kehidupan dalam semesta yang besar. Kita hanya bagian. Saya tenang kalau dekat dengan alam. Makanya saya tinggal di sini (Bukit Hambalang). Dulu masih murah tanah di sini.
Dalam 24 jam berapa jam habis buat alam?
Jadwal padat, waktu ya semakin sedikit.
Sedih waktu hobi Anda terbatas?
Saya tidak suka untuk terlalu sedih. Saya ingin selalu bersyukur. Mensyukuri apa yang diberikan dari Yang Maha Kuasa. Itu harus disyukuri. Saya suka gembira. Kalau kita sedih nggak ada manfaatnya. Saya mau gembira. Ada pepatah, kalau sedih Anda sendiri. Kalau gembira kita bersama.
Apa yang dilakukan di rumah yang luas ini?
Saya berusaha untuk belajar. Bagaimana teknik pertanian dan peternakan yang cocok buat di kita. Saya undang petani yang sukses. Minta mereka praktikkan. Warga kita undang untuk praktik di wilayah ini. Dari kecil saya suka pertanian.
Apa rahasia Anda agar bugar selalu?
Kopi. Minum kopi jadi cerah. Saya buka rahasia waktu sekolah, 30 menit sebelum ujian saya minum kopi. Hasilnya, nilai saya di atas 90. Kopi meningkatkan daya tahan fisik. Dulu pasukan saya, 10 menit sebelum bertanding mereka saya suruh minum kopi. Power mereka naik 20 persen lebih. Prestasi naik habis minum kopi. Kopi doping alami.
Sejauh mana kedekatan Anda dengan petani?
Saya lama di HKTI. Saya juga diminta jadi penasihat berbagai koperasi. Itu kita gerakkan. Kita beri bantuan benih kambing, tanaman, padi dan lain lain. Untuk pengembangan kita kerjasama dengan berbagai lembaga seperti Batan.
Kita coba bantuan teknologi nuklir agar benih kuat dan sesuai. Alhamdulillah diterima dengan baik. Kita juga beri pelatihan rutin buat para petani. Wanita tani. Sampai saat ini masih berjalan. Tinggal tergantung kreativitas para petani.
Kenapa Anda selalu bicara pertanian?
Saya banyak bicara pertanian, karena ini penting. Kita bisa hidup tanpa mobil, kita bisa hidup tanpa mal, dan sebagainya. Tapi kita nggak bisa hidup kalau nggak ada makanan. Pangan harus mandiri, harus dikuasai sendiri.
Pesan petani kepada Anda?
Pesan mereka ingin perhatian lebih. Seperti akses kredit lunak. Pasar yang baik jadi harga yang pas buat hasil panen mereka. Kita perlu strategi komperhensif untuk ini. Pemerintah sudah punya, kita harus kawal hingga ke bawah. Banyak program baik tapi nggak terlaksana sampai ke bawah.
Soal hubungan internasional. Komitmen Anda?
Kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin pelihara yang sudah dicapai. Persahabatan, kerjasama ASEAN, dengan semua tetangga. Falsafah kita, seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kita saling menghormati, saling menghargai. Tapi kita juga harus tegas dan kuat untuk kepentingan dalam negeri kita.
Hubungan dengan Amerika Serikat? Anda juga tidak mendapat visa dari AS?
Dengan AS kita hormati. Kita ingin bersahabat dengan Amerika. Tidak ada masalah dengan AS.
Bagaimana Anda melihat persiapan bangsa Indonesia menuju ASEAN community 2015?
Kita harus menyongsong, hadapi. Karena persaingan ke depan semakin keras. Tapi kita juga terus membenahi diri kita, perkuat diri kita. Kita punya daya saing, kita punya kualitas SDM, kita punya birokrasi, sistem hukum. Kita punya iklim usaha yang bagus. Kita punya sarana. Ini semua yang baik untuk menyongsong.
SBY punya nama di luar negeri. Bagaimana dengan Anda?
Saya kira setiap pemimpin punya style sendiri. Tapi yang baik kita teruskan, yang masih harus dikerjakan kita kerjakan.
Ketegangan di masyarakat dan separatis?
Saya berpendapat bahwa stabilitas itu datangnya dari kesejahteraan. Kalau orang sejahtera, orang punya pekerjaan yang baik, orang punya penghasilan yang baik, dia tidak akan mikir macam-macam.
Dia ingin lihat anaknya sekolah dengan baik, besar dengan baik. Nanti kalau sudah besar dapat pekerjaan yang baik. Jadi ini akan kurangi ketegangan.
Tapi kalau ekonomi tidak baik, tidak adil. Yang kaya tambah kaya. Yang miskin tambah miskin. Jurangnya lebar.
Ini akan menimbulkan ketegangan. Kalau kita menjamin keadilan, menjamin kesejahteraan, pelayanannya baik, masa dia mau separatis. Nggaklah.
Dia ingin hidup dengan baik. Tapi kalau dia diperlakukan tidak adil, diperlakukan dengan tidak baik, dia merasa dihina, dia merasa tidak dihormati, mungkin dia jadi separatis.
Korupsi merajalela. Bagaimana komitmen Anda?
Saya kira tindak korupsi harus dituntaskan, kita harus tekan. Kalau bisa kita habisi.
Dengan sistem, dengan manajemen, dengan program komperhensif untuk menutup sumber-sumber kebocoran.
Dan memang suasana yang harus kita bangun. Suasana antikorupsi, suasana anti kebocoran.
Terutama sistemnya kita perbaiki untuk mencegah kebocoran-kebocoran itu. Di banyak negara kok bisa dilakukan.
Hukuman maksimal?
Kalau sistemnya brengsek, maka akan ada korupsi. Kita perbaiki sistem yang paling penting.
Banyak dukungan yang datang. Apa yang bisa dijawab Prabowo dengan tingginya dukungan masyarakat?
Kita punya program yang sangat rinci, yang kita berani umumkan. Kita punya strategi yang komperhensif. Kita punya pemahaman persoalan.
Dari pemahaman itulah lahir program yang komperhensif ini. Jadi saya kita masyarakat bisa menilai, mana yang paling siap, mana yang punya strategi dan program yang paling jelas.
Apa yang prioritas di lima tahun mendatang?
Itu semua jadi prioritas. Perbaikan birokrasi, perbaikan manajemen keuangan. Kemudian infrastruktur. Kemudian swasembada pangan, energi. Yang jelas pendidikan, kesehatan, pembelaan kepada orang miskin.
Kesejahteraan TNI?
Itu dengan sendirinya. Kalau ekonomi baik, kesejahteraan TNI akan baik. Tidak boleh kesejahteraan TNI baik, ekonomi jelek. Rakyat nggak boleh melarat, TNI-nya kaya sejahtera.
Penguatan alutsista?
Kalau ekonominya baik, jelas alutsistanya baik. Nggak bisa hanya omong saja. Kalau ada uang, semuanya bisa.
Rumah Anda lahannya luas sekali, buat apa saja?
Rumah saya jadi pusat percobaan. Eksperimen. Sapi baru mulai, sudah ada beberapa anakan yang lahir di sini. Kambing yg sudah terlihat hasilnya. Itu lebih dulu dimulai. Ada kebun sayur juga di sini.
Apa kesulitan peternak Indonesia. Sapi sampai daging impor?
Saya tidak melihat kesulitan fundamental. Saya kira kemauan dan perencanaan kuncinya. Pendekatan. Kita harus lakukan pendekatan pada kelompok. Ke arah kelompok petani dan peternak.
Sering petani dan peternak kita tidak mampu bertahan. Permasalahan bagaimana memasarkan hasil pertanian dan peternakan dengan harga baik. Salah satu kunci distribusi. Kalau berkelompok akan lebih mudah untuk distribusi. Ini bisa menekan biaya distribusi.
Kemudian kita butuh banyak penyuluh untuk dampingi para petani. Dokter hewan dan sebagainya. Di tempat saya ini, saya punya manajer. Dia insinyur dan sarjana peternakan. Saya belajar di sini. Kita harus pikirkan semua. Petani, peternak harus didampingi dari hulu sampe hilir. Bimbing para petani dan peternak kita.
Kantong peternakan Indonesia yang harus dibangkitkan?
Saya kira semua wilayah Indonesia cocok untuk peternakan. Tinggal polanya yang penting. Dari sana suplai bisa disiapkan.
Kita belum mandiri, harus impor terus?
Saya kira bisa diatasi. Tinggal fokus dan kemauan. Kita siapkan strategi khusus untuk giatkan pertanian dan peternakan. Benih, bibit ternak, pupuk harus disiapkan yang berkualitas.
Berapa yang kerja di lahan Anda?
Saya hanya mencoba menghidupkan perekonomian di lingkungan saya. Kami latih warga biar nggak hanya kerja di tempat saya. Ada sekitar 100 warga yang bantu saya di lahan saya.
Soal pertahanan negara, bagaimana strateginya?
Pertahanan terkuat adalah rakyat. Rakyat yang sejahtera. Ekonomi kuat Insya Allah pertahanan kuat.
Untuk geografis kita yang luas?
Semua butuh biaya. Biaya yang disiapkan itu adalah investasi.
Makanya ekonomi harus diperbaiki dan diperkuat. Kita harus sejahterakan rakyat.
Kita harus perbaiki daya beli masyarakat supaya bisa bayar pajak. Dari sana kita perbaiki alutsista.
Tapi pelajaran dari sejarah dan terbukti pertahanan terkuat dan terbaik adalah rakyat yang kuat dan sejahtera. Cinta rakyat terhadap negaranya adalah pertahanan terbaik.
Kita pernah punya pesawat sendiri, bagaimana ke depan?
Saya kok berpendapat demikian. Kita harus punya, mobil, motor, kereta, kapal laut dan pesawat buatan sendiri. Kita negara keempat terbesar di dunia.
Kita punya semua. Semua mineral, materil. Kita punya semua tambang yang dibutuhkan negara maju. Kita punya semua. Termasuk SDM. Menurut saya tidak ada alasan kita tidak bisa membuat itu semua.
Soal pesawat, mungkin nggak rangkul Habibie kembali?
Saya kira semua potensi harus dirangkul. Semua harus dikerahkan. Ini demi kepentingan bangsa kenapa tidak saya merangkul Pak Habibie.
Sudah ada komunikasi?
PT DI punya rencana. Saya dengar juga Pak Habibie sedang menyiapkan pembuatan pesawat lagi. Ini bagus untuk kita. Kita harus dorong dan sinkronkan semua. Agar semua bisa terealisasi. Ini untuk kebutuhan negara kebutuhan bangsa.
Bagaimana Anda berkonsolidasi dan bersinergi dengan cawapres Hatta Rajasa?
Kita diskusi terus, saling tukar pandangan dengan beliau. Pak Hatta punya pengalaman jadi menteri perekonomian.
Beliau juga punya tim, kita diskusi buat kemajuan bangsa. Beliau punya tim pakar.
Saya juga diskusi dengan partai lain untuk mencari masukan dan sinkronisasi. Saya juga diskusi dengan akademisi dan para pakar.
Saya juga diskusi sama Pak Aburizal Bakrie, beliau juga punya kelompok berpikir yang andal. Saya juga diskusi dengan Bappenas. Bappenas juga banyak pakarnya.
Kita punya komite ekonomi nasional. Ini harus disinergikan. Prinsipnya yang terbaik dan terpintar akan kita kumpulkan untuk membangun negara.
Sistemnya komando?
Ya, itu di bawah presiden. Insya Allah kalau presidennya Prabowo Subianto ya di bawah komando Prabowo. Insya Allah.
Kalau Tuhan mengizinkan dan rakyat Indonesia memberi amanat dan memilih saya, Insya Allah semua akan saya lakukan.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak