Kita bekerja demi diri kita sendiri.
Jika kita sering bekerja maka benak kita akan bereaksi dengan cepat, dan apabila kita menghadapi masalah, kita akan mampu mengatasinya. Ini akan menjadi suatu kebiasaan, dan apabila nanti kita menghadapi kesulitan atau masalah, kita dapat menanggulanginya dengan segera dan mengatasinya dengan cepat.
Orang yang jarang bekerja reaksinya sangat lambat.
Mereka mungkin memiliki niat yang baik, namun mereka tidak dapat bekerja dengan cepat karena mereka kurang memiliki kepekaan terhadap suasana pada umumnya. Mereka tidak terbiasa bereaksi dengan cepat, dan ceroboh ketika melakukan pekerjaan.
Kita harus sering bekerja agar semakin peka.
Semakin sering kita bekerja, semakin hati-hati kita jadinya karena kita memiliki pengalaman. Pengetahuan dan kepandaian berasal dari pengalaman, bukan hanya dari pendidikan. Sama halnya apabila kita melakukan suatu pekerjaan. Semakin lama kita bekerja, semakin cepat dan alami kita bereaksi dan semakin mampu kita jadinya. Kita dapat melatih diri kita untuk menggali kebiasaan ini.
Reaksi cepat dan kemampuan saya untuk melakukan segala jenis pekerjaan muncul bukan hanya setelah saya tercerahkan. Saya sudah seperti itu semenjak saya masih anak-anak karena saya senang melakukan banyak hal.
Ketika saya masih berusia sekitar delapan atau sembilan, ketika masih belajar di sekolah dasar, kami memiliki tiga atau empat pembantu di rumah, tetapi saya mengangkat air sendiri, mengumpulkan dan memotong kayu bakar sendiri. Kadang saya memasak untuk orangtua saya, menyuguhkan teh untuk ayah saya dan memanaskan air mandi untuknya.
Saya mencuci dan menyeterika baju saya sendiri dan menolak pembantu menunggu saya.
Itu ketika masih di sekolah dasar. Saya sudah mandiri sejak kelas dua. Itulah cara saya melatih diri saya untuk bereaksi dengan cepat. Saya tidak turun dari Surga untuk menjadi Orang Suci dan memberitahu Anda untuk melakukan ini dan itu. Anda lihat saja bahwa saya dapat mengerjakan apapun, seperti pekerjaan semen dan kayu. Saya bisa melakukan segalanya sendiri, dan hasilnya lebih baik daripada ahlinya.
Setiap pekerjaan hanyalah suatu alat bagi kita untuk belajar dan tumbuh.
Sebenarnya, kita tidak melakukan pekerjaan apapun. Anda tidak semestinya mengeluh dan berpikir bahwa Anda telah bekerja terlalu keras. Ini hanyalah alat bagi kita untuk belajar.
Tuhan menggunakan cara ini untuk mendidik kita, menjadikan kita tercerahkan, dan memberikan kesempatan bagi kita untuk mengembangkan bakat kita, menggali kepribadiaan kita, memperindah kelakuan kita, dan mengembangkan kewaspadaan kita. Setiap pekerjaan sama saja karena kita hanya dapat belajar hal lain melalui metode ini.
Jika kita benar-benar mawas dalam pekerjaan kita, kita dapat belajar segala hal dari tugas tersebut. Sama seperti mengikuti suatu contoh yang akan menuntun kita untuk menyadari hal lainnya.
Dengan begitu, kadang ketika kita bekerja kita tiba-tiba menyadari begitu banyak kebenaran. Pekerjaan adalah cara untuk menempa diri kita, membantu kita untuk mengukur kepribadian, daya tahan, kepintaran, dan tingkat pencerahan kita. Jadi, Anda jangan takut untuk bekerja. Takut bekerja juga termasuk semacam penyakit. Semakin banyak kita bekerja, semakin tercerahkan kita jadinya.
#Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Meditasi Kelompok, Hsihu, Formosa, 25
April 1992 (Asal bahasa China)
Note :
“Apabila Anda bekerja bukan demi pahala, namun hanya berasal dari kasih, maka segala sesuatu akan berjalan dengan lancar.
Kita tidak perlu khawatir bahwa pekerjaan ini akan memberikan manfaat bagi kita atau bagi orang lain.
Kita mengerjakannya hanya karena ada yang perlu dikerjakan pada saat itu.
Dengan cara ini, kita akan merasa bahwa kehidupan rohani kita akan meningkat dari hari ke hari. Kita akan memiliki daya tahan yang lebih besar; semakin banyak kita bekerja, semakin banyak kita memberikan maka akan semakin cepat kita meningkat.
Kita tidak butuh sanjungan dari siapapun. Kita menyadarinya sendiri.” (Maha Guru Ching Hai - Meditasi Kelompok, Hsihu, Formosa)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak