Es krim pot tersebut setiap harinya mampu mengeluarkan sekitar 150 Pot eskrim. Di bulan pertama saja, mereka mampu meraih omzet sekitar Rp 30 Juta dari eskrim yang dijual dari harga Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per pot.
Es Krim Pot merupakan bisnis baru dengan keuntungan lumayan pantas untuk dijadikan sebuah bisnis. Bisnis penganan sejenis ini masih akan bertahan selama setahun ke depan. Makanya diperlukan penambahan varian baru. Hal tersebut dikatakan Baskoro yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Prima Indonesia.
Dari Garasi, Hani & Bas Raih Peluang Bisnis
Bila selama ini garasi hanya diperuntukkan bagi tempat berbagai kendaraan, di tangan Hanifah Fauziyah dan pacarnya, Baskoro. Garasi digunakan sebagai tempat 100-150 orang per harinya menyantap Es Krim Cacing buatan mereka. Tak hanya di garasi, pembeli juga dipersilahkan duduk menikmati es krim di teras rumah, bahkan sampai ke ruang tamu pada rumah yang dijadikan sebagai tempat kedua anak Medan tersebut berusaha di Jalan Setia Budi Komplek Graha Tanjung Sari Blok A Nomor 14 Medan.
Es krim pot tersebut tutur Bas, setiap harinya mampu mengeluarkan sekitar 150 Pot eskrim. Di bulan pertama saja, mereka mampu meraih omzet sekitar Rp 30 Juta dari eskrim yang dijual dari harga Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per pot.
"Alhamdulillah di bulan pertama, omset kami mencapai Rp 30 Juta," tuturnya yang memulai usaha di Awal Maret 2015. Hal ini tak disangka-sangka oleh Bas, karena mereka saat itu hanya mengeluarkan modal awal sebesar Rp 800.000 saja. Menu baru eskrimnya yaitu Cotton Candy Ice (Es Krim Kembang Gula).
"Menjelang bulan ketiga, es krim cacing kami semakin banyak diminati oleh banyak kalangan, Saya rasa, setahun ke depan masih cukup prospek, makanya untuk semakin meningkatkan penjualan, kami menambah inovasi Ice Cotton Candy," tutur Bas kemudian.
Untuk media pemasaran kata Bas, karena terbilang masih baru, mereka memakai Instagram @ma_daf, selain juga memakai akun line @hanibas. Untuk pelanggan yang sudah dikenal lanjutnya, tentu disampaikan melalui mulut ke mulut seperti halnya ketika mereka memperkenalkan es krim ini, sepulang mereka melihat-lihat es krim sejenis di Kuta Malaka beberapa bulan lalu.
"Beberapa bulan yang lalu, kami sempat liburan ke Kuta Malaka, lalu mendapat ide untuk eskrim ini. Sepulang ke Medan dan ingin berjualan, kami memperkenalkannya terlebih dahulu kepada keluarga dan teman-teman. Karena tanggapan mereka pun positif, makanya kami memberanikan diri untuk membuka usaha ini," lanjutnya.
Untuk tempat usaha ditambahkan Hanifah, tergantung respon penikmat es krimnya. Kalau konsumen minta dibuatkan di ruko di seputaran kota misalnya, akan dituruti. Namun kata dia, tentu tidak dalam waktu dekat ini. "Sekarang ini, sepertinya nyaman di rumah saja," pungkas mahasiswi tersebut.(ceritamedan.com)
Demikian Tentang Es Krim Pot, Peluang Bisnis Mahasiswa di Medan Semoga bermanfaat.
Salam Vulkanisir
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak