Kondisi penjualan mobil di Tanah Air belakangan jauh dari kata cerah. Hal ini terjadi karena daya beli masyarakat yang merosot karena faktor perlambatan ekonomi di Indonesia.
Penyebabnya beragam, mulai dari nilai tukar rupiah yang anjlok, masalah moneter, hingga karut-marutnya konstelasi politik yang sedang terjadi di Indonesia. Karuan saja bila angka-angka penjualan kendaraan pun tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Dari data yang ditulis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di penghujung tahun (Januari-November 2015) belum menyentuh angka 900 ribu unit. Padahal, tahun lalu, berhasil tembus 1.208.000 unit. Artinya, jauh lebih rendah daripada tahun sebelumnya.
Namun demikian, menurunnya daya beli masyarakat sepertinya tak membuat kapok para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk menghadirkan produk terbaru di Tanah Air. Sebab, mobil terbaru tentu menjadi salah satu strategi bisnis yang memiliki efek besar dalam penjualan, asalkan produk yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat di Tanah Air.
Hal lain yang menjadi pertimbangan para produsen mobil menyiapkan senjata terbarunya ialah, Indonesia merupakan wilayah subur penjualan kendaraan di Asia Tenggara. Tak sekadar alasan itu, kehadiran sejumlah produk terbaru juga menggambarkan, jika mereka tak ingin tergilas dalam persaingan sengit penjualan kendaraan roda empat di Indonesia.
Menariknya, sejak jauh-jauh hari para ATPM di Tanah Air sudah bersuara membocorkan gacoan-gacoannya di Indonesia di 2016. Entah, sekadar strategi, atau bagian dari gengsi terhadap ATPM lain, yang pasti hawa panas kian kentara.
Tren mobil 2016
Menurut Pengamat Otomotif Suhari Sargo, tren mobil di 2016 diprediksi masih sama dengan tren tahun 2015. Hal itulah yang dikatakan bakal kembali ditangkap matang para produsen mobil di Tanah Air. Kendati
demikian, ia menyatakan jika akan ada sejumlah peningkatan penjualan pada beberapa segmen mobil, seperti jenis Sport Utility Vehicle (SUV) yang terus melesat naik.
“Peta tren mobil tahun depan masih tidak berubah, masih di segmen MPV (Multi Purpose Vehicle) yang paling laris. Karena kita melihat gaya hidup orang Indonesia saat ini yang masih gemar pergi dengan sanak
saudara (keluarga besar),” kata Suhari Sargo kepada VIVA.co.id.
Terdapat pilihan mobil di segmen lain, seperti SUV, LCGC (Low Cost Green Car) dan sedan. Namun, diungkapkan Suhari masih belum mampu menggeser tren MPV sampai tahun depan.
“Apabila kita melihat dari kemampuan yang dimiliki masyarakat secara total, paling memungkinkan bila tren mobil tahun depan masih dipegang oleh MPV, meskipun ada pilihan di segmen lainnya. Kedua ditempati SUV, lalu sedan, dan LCGC,” katanya.
Menurutnya, MPV yang masih akan laris penjualannya yakni Low MPV yang memiliki ciri mesin di bawah 1.500cc, lalu Medium MPV antara 1.500-1.800cc, dan Upper MPV yang mesinnya di atas 1.800cc.
"Kalau sedan, ke depan masih akan tetap, tidak berpengaruh karena pasarnya masih sama. Jadi tidak menurun, tapi juga tidak naik," kata dia.
Sejumlah mobil yang sudah digembar-gemborkan bakal memulai peruntungannya di 2016. Apa saja?
1. All New Toyota Fortuner
Mobil bongsor asal Toyota ini dikabarkan bakal meluncur pada Januari 2016 di Indonesia. Generasi baru ini diberi nama All New Toyota Fortuner. Sebelumnya, lakon debut perdana mobil ini sudah lebih dulu dimulai di Thailand pada Juli 2015 yang lalu.
Generasi baru SUV Toyota ini mengusung mesin 1GD-FTV berkapasitas 2.755cc dengan tenaga maksimal 174 horse power pada 3.000 rpm, serta torsi mencapai 450 Nm pada 1.600-2.400 rpm. Sementara pada tipe manual, menghasilkan torsi lebih rendah, yaitu 420 Nm pada kisaran putaran mesin 1.400-2.600 rpm yang disalurkan oleh transmisi enam percepatan.
2. Mitsubishi All New Pajero Sport
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia sudah memberi sinyal kelahiran All New Pajero Sport akan meluncur di kuartal pertama 2016.
Namun, ada pula sebagian pihak yang menyatakan jika SUV menengah ini baru akan diluncurkan April 2016. Sesuai dengan namanya, All New Pajero Sport akan mengalami banyak perubahan baik dari interior maupun eksterior.
Sama seperti Fortuner, All New Pajero Sport ini sudah diluncurkan lebih dulu di Thailand dan Indonesia akan menjadi negara kedua yang meluncurkan Pajero Sport generasi terbaru di dunia. Pada tahap awal, unit jual All-New Pajero di pasar dalam negeri masih diimpor dari basis produksi satu-satunya, Thailand.
Mitsubishi Pajero Sport ini dibekali mesin 2,4 liter MIVEC turbodiesel dipadu dengan transmisi otomatis delapan percepatan. Mesin ini bisa mengeluarkan daya 154 PS dengan torsi 380 Nm, dan tersedia pula pilihan mesin bertenaga 181 PS dengan torsi 430 Nm.
3. Renault Lodgy
Pasar MPV yang masih seksi membuat PT Auto Euro Indonesia, APM Renault di Indonesia melihat peluang ini dengan menampilkan MPV tujuh kursi pertamanya, yaitu Lodgy di ajang GIIAS 2015 lalu. Renault Lodgy yang termasuk segmen MPV sengaja dipamerkan sebagai bahan studi Renault untuk pasar Indonesia. Mobil ini diketahui telah meluncur di India pertengahan tahun 2015.
Dikabarkan, mobil ini juga akan segera meluncur di Indonesia tahun depan. Renault Lodgy bukanlah produk untuk niche market, melainkan model baru yang diproduksi massal. Mobil ini akan dijual dengan harga yang kompetitif sesuai dengan fitur dan teknologi Renault.
Mobil ini menawarkan powertrain lengkap, mulai dari diesel dan bensin. Serta dilengkapi dengan transmisi AT (otomatis) dan MT (manual). Mobil ini nantinya akan bersaing dengan mobil MPV lainnya seperti Innova, Ertiga, Avanza, dan Livina.
4. Suzuki Ertiga Dreza
Sebagai ATPM Suzuki, PT SIS berencana akan meluncurkan new Suzuki Ertiga Dreza awal 2016. Di mana wujudnya sudah banyak beredar di dunia maya berupa gambar brosur dan sebagainya.
Mobil ini merupakan varian baru Ertiga yang mengalami perubahan desain eksterior cukup signifikan. Tampilan baru yang cukup mencolok terlihat pada bagian fascia depan yang mempunyai tambahan list krom
metalik di bawah grill depan. Serta new LED, new grill radiator lower, new design fog lamp bezel, serta desain roda juga baru.
New Suzuki Ertiga Dreza rencananya sebagai varian paling tinggi Ertiga. Nantinya akan ada dua pilihan varian baru Ertiga dengan nama new Suzuki Ertiga Dreza GS Luxury dan Elegant, melengkapi varian yang
sudah ada yakni GA, GL dan GX.
Varian baru keluarga Ertiga akan hadir dengan dimensi yang lebih panjang dari generasi Ertiga yang ada saat ini. Meskipun mengalami penambahan dimensi, mesin yang ditawarkan sama seperti generasi sebelumnya.
5. Datsun Go-Cross
Selain SUV, mobil murah ramah lingkungan atau LCGC diprediksi akan semakin laris di 2016. Hal ini pun dimanfaatkan Datsun Indonesia dengan menyiapkan produk terbaru.
Bahkan, kehadiran Datsun GO-Cross Concept yang memiliki desain crossover disinyalir juga akan menjadi produk terbaru Datsun untuk dipasarkan di Indonesia. Artinya, mobil ini akan menjadi produk ketiga Datsun di Indonesia.
Jika bicara model, wujudnya mirip dengan mobil-mobil Datsun yang sudah meluncur di Indonesia sebelumnya. Namun, karena masuk ke genre crossover, cocok dengan kondisi jalanan di Indonesia dan tren yang sedang 'mewabah' di kalangan pecinta mobil.
6. Suzuki APV terbaru
Tak cuma Ertiga Dreza, Suzuki juga telah mendaftarkan sebuah kendaraan baru di Kementerian Perindustrian. Kendaraan baru tersebut memiliki kode Suzuki GC 415 V (GX) (4×2) M/T.
Setelah ditelaah lebih jauh, kode tersebut mengacu pada sebuah MPV berdesain kotak yang sudah cukup lama dipasarkan di Indonesia, yakni APV. Menariknya, hal ini dibenarkan oleh pihak Suzuki.
APV terbaru tidak mendapatkan perubahan apapun, baik bagian eksterior maupun interiornya. Dengan kata lain, Suzuki APV tersebut masih sama persis dengan model yang dipasarkan saat ini.
Perbedaannya, Suzuki APV terbaru akan dilengkapi dengan tambahan fitur penunjang keselamatan berupa dua airbag atau kantong udara. Soal harga, akan lebih mahal tidak akan lebih Rp10 jutaan.
Siap-siap harga mobil naik
Kabar bahagia yang dirilis para ATPM bagi para pemburu mobil terbaru di Tanah Air, rupanya bersamaan dengan datangnya kabar tak mengenakkan. Hal itu tak lain karena rencana kenaikan harga sejumlah mobil di awal tahun. Setidaknya hal itu disampaikan Suzuki Indonesia yang bakal mengetok harga baru produk-produknya.
Menurut 4W Direktur Marketing PT SIS, Makmur, kenaikan harga yang bervariatif ini tergantung jenis, model dan juga varian.
“Enggak banyak, paling antara Rp2-Rp5 jutaan,” katanya kepada VIVA.co.id, Rabu 30 Desember 2015.
“Kenaikan ini kan karena pemerintah menaikkan BBN (Biaya Balik Nama) yang rata-ratanya mencapai 10 persen setiap tahun. Dan karena itu juga kenaikan tiap daerah bisa berbeda,” ujarnya.
Makmur sendiri mengakui bahwa kenaikan harga mobil bisa terjadi sebanyak tiga kali dalam setahun. Dan untuk tahap awal selalu dilakukan di awal tahun yakni Januari. “Setelah itu baru yang kedua dan ketiga terjadi antara Juni, Juli, Agustus atau September,” tuturnya.
Makmur juga menuturkan, kenaikan harga di awal tahun memang seringkali terjadi, namun itu tidak hanya Suzuki saja, tetapi juga merek otomotif lainnya.
Hal senada juga disampaikan PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mengaku akan melakukan penyesuaian harga kendaraan roda empat miliknya di tahun 2016. Penyesuaian tersebut terkait dengan aturan pajak pemerintah di tahun 2016, dan lainnya.
“Tentunya akan ada pengaturan harga mobil-mobil kami di awal tahun 2016, dipengaruhi beberapa faktor yang sudah menjadi keharusan seperti aturan pajak pemerintah, maupun faktor-faktor lain yang disesuaikan dengan nilai tukar rupiah, biaya produksi maupun keadaan pasar,” ujar Vice President TAM, Hendry Tanoto kepada VIVA.co.id, Kamis 31 Desember 2015.
Menurut dia, kenaikan harga seharusnya telah terjadi sejak tahun 2015. Namun, Hendry mengaku bila pihaknya menahan hal tersebut untuk kepentingan pasar, serta keadaan ekonomi tahun ini. Hingga saat ini,
TAM masih menunggu keputusan peraturan mengenai pajak yang berlaku di tahun 2016.
“Saat ini kami sedang melakukan studi mendalam untuk menyiapkan harga di tahun 2016. Akan ada indikasi pengaturan dari pajak daerah yang masih kami tunggu peraturannya,” ujarnya menambahkan.
Saat ditanya mengenai kisaran harga kenaikan Toyota di 2016, Hendry enggan menyebutkannya secara pasti. Namun, dia memastikan bila kenaikan harga yang terjadi telah disesuaikan dengan kondisi pasar, sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
“Tetapi kami pastikan, harga produk-produk ini pengaturannya akan kami coba untuk dapat tetap berada di angka yang baik untuk masing-masing produk serta segmennya, sehingga secara nilai dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pasar."
Sumber viva.co.id
Sumber viva.co.id
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak