Neraka menjadi tempat pembalasan bagi manusia yang melakukan keburukan semasa hidup. Ada bermacam-macam hukuman yang akan diterima sesuai dengan dosa-dosa yang dilakukan saat di dunia.
Mulai dari siksaan yang paling ringan, sampai yang paling berat akan dirasakan di sini. Di dalam neraka juga akan ditemukan golongan yang dihukum dengan menelan nyala api neraka berulang-ulang ke dalam perutnya.
Perbuatan mereka di dunia memang tergolong dzalim. Sehingga Allah begitu murka dan memberikan siksaan pedih saat di neraka. Siapa golongan ini, dan apa dosa yang sudah mereka lakukan selama di dunia? Berikut ringkasannya.
Ternyata golongan yang menelan nyala api neraka ke dalam perutnya adalah mereka yang memakan harta anak yatim. Hal ini diterangkan oleh Allah SWT di dalam Alquran secara langsung. Sehingga apa yang dkabarkan Allah melalui kitabnya, akan nyata diterima di akhirat kelak.
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dhalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (QS. An-Nisa: 10).
As-Sudi rahimahullah berkata: orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim pada hari kiamat akan digiring dengan nyala api keluar dari mulutnya, telinganya, hidungnya dan matanya. Semua orang yang melihatnya akan mengenalnya bahwa dia adalah pemakan harta anak yatim. (Al Kabair, hal 65, karya Imam Adz-Dzahabi rahimahullah).
Menurut Nabi Muhammad SAW, dzalim terhadap anak yatim, termasuk memakan harta mereka adalah termasuk dalam dosa-dosa besar. Padahal atas kondisi yang mereka alami, para anak yatim ini tidak berdaya dan seharusnya dilindungi.
Dari Mujahid dari Ibnu Abbas RA bahwasanya dia berkata, “Ada enam perbuatan buruk yang tidak ada taubatnya yaitu memakan harta anak yatim, menuduh zina orang yang menjaga dirinya, lari dari barisan (dalam perang pada jalan Allah), sihir, menyekutukan Allah dan membunuh salah seorang dari para nabi.”
Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada anak yatim. Tidak hanya sekedar melapaskan lapar dan dahaga mereka saja, lebih dari itu, kita juga dianjurkan untuk memberikan ketentraman hati mereka, mendamaikan perasaannya dan perbuatan lain yang bisa menguatkan batinnya.
Balasan bagi manusia yang berbuat baik kepada anak Yatim adalah kedudukan yang dekat dengan Rasulullah pada hari kiamat nanti. Tiada kebahagiaan yang bisa mengimbangi balasan tersebut.
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga bagaikan ini (beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya lalu merenggangkannya).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Semoga kita termasuk golongan yang tidak menerima siksa ini. Namun masuk dalam golongan yang berkedudukan dekat dengan Rasulullah SAW.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak