Ratusan orangtua komplain atas mahalnya biaya kuliah anak mereka di Universitas Negeri Medan (Unimed). Para orangtua ini akhirnya berbondong-bondong mendatangi Biro Rektor Unimed, Selasa (19/7).
Ani (52) warga Jalan Martubung adalah salah satunya. Ia mengeluhkan mahalnya uang kuliah anaknya, Tika, mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi yang dikenakan biaya kuliah sebesar Rp 5,5 juta.
"Saya cuma ibu rumah tangga. Gaji suami saya hanya Rp 2 juta per bulan. Mahal kali lah uang kuliah di Unimed ini," ujar ibu empat anak ini.
Humas Unimed, Muhammad Surip, menepis tuduhan uang kuliah di Unimed mahal. Menurutnya, Unimed hanya memberlakukan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang disusun sesuai besarnya pendapatan orangtua.
"Gak mahal kok. Standar malah. Anehnya yang banyak komplain justru para Pegawai Negeri. Padahal gaji mereka kan besar. Ada yang bergaji Rp 10 juta sebulan, tapi komplain uang kuliah anaknya Rp 7 juta," ucapnya.
Surip menjelaskan UKT berdasarkan hasil analisis pihak Unimed dari database penghasilan orangtua yang lalu ditetapkan dalam delapan kategori mulai dari pendapatan orangtua Rp 500.000 hinga Rp 5.000.000 per bulannya.
Surip menambahkan, uang kuliah mahasiswa tersebut sudah mendapat subsidi dari pemerintah. Ia mencontohkan, untuk mahasiswa prodi kimia rekap analisis kebutuhan mahasiswa per/prodinya adalah sekitar Rp 11 juta yang sudah dipangkas menjadi Rp 7 juta.
Bagi masyarakat yang ingin komplain, sambung Surip, Unimed menyediakan kesempatan untuk memperbaiki informasi penghasilan orangtua mulai hari ini hingga 25 Juli mendatang.
"Silakan dilengkapi berkas berupa surat permohonan dari desa/lurah mengenai kepemilikan rumah dan penghasilan serta lainnya," pungkasnya.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak