Analisa Terbakarnya Komponen Electric pada Compressor
Pertanyaannya, jika ada system pengaman rangkaian elektrik,
mulai dari fuse didalam rangkaian system
ditambah lagi MCCB di panel, mengapa suplay
arus tidak terputus ?
Tepat, jika saat running ampere motor dikisaran 80
A, didalam system sudah disetting secara
digital batas pengaman amperenya, plus ditambah batas ampere di MCCB (150 A), harusnya system off.
Saat saya tanyakan apakah motor mendapat
beban lebih, misal bearing kompresor macet, atau lainnya.
Jawabannya tidak ada,
saat kopling diputar manual kok enteng. Wah
ada apa ini …
Saya amati lebih seksama foto-foto ini, sepertinya saya mendapat
jawaban yang lebih mendekati, mari kita lihat gambar ini sekali
lagi.
Kabel yang putus hanya 1 ( di KM 1 ) yang lain tampak seperti efek api |
Ini bukan pola yang disebabkan kenaikan ampere , selain tidak
terputusnya suplay arus, motor terbukti tidak ada beban pada putaran,
dan yang
lebih penting, jika diasumsikan sistem safety gagal, kenaikan ampere
pada
motor tetap ditanggung oleh ketiga phase
( RST ), bukan satu phase saja seperti gambar diatas. Saya coba folus
pada kontaktor KM 1 dan minta informasi lebih banyak mengenai
spesifikasinya. Sepertinya saya
memiliki teori yang lain.
SIEMENS 3TF47 ternyata menggunakan model kabel dengan Skun Jepit. Wah jangan – jangan …., setahun lalu di saat
kerja di Bali, saya pernah melihat pola
seperti ini. Sambungan antara kabel
tegangan tinggi yang tidak sempurna akan menyebabkan “loncatan api” atau Sparking. Dalam situasi ini bisa
dipastikan ampere terbaca stabil atau ampere tidak naik.
Disituasi ini, jangan
harap Fuse, MMCB, atau Thermal overload
bisa mendeteksinya. Saya info analisa saya ini ke teman saya, dan setelah memastikan semua komponen safety
bekerja, segera ganti Kontaktor dan
hati-hati saat conect skun kabelnya nanti.
Keesokan hari, mesin test run, dan ampere motor
yang terbaca pada display
berkisar antara 72 – 75 A. Angka aman. Senin ini hari keempat, dan
kompressor masih running dalam kondisi
normal. Saya yakin analisanya tepat, tersangka
utamanya sambungan skun kabel yang tidak
sempurna. Pertanyaannya kenapa koneksi antara kabel dan Contactor bisa kendor ?
Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita.
Beberapa kontaktor seperti type
ini menggunakan type jepit, beberapa
type lain menggunakan type baut. Analisanya, Getaran mekanis menyebabkan ulir-ulir
pada baut penjepit berputar berlawanan hingga kendor. Kondisi ini menyebabkan adanya celah udara
antara plat contactor dan skun. Celah
udara inilah yang menyebabkan terjadinya Loncatan bunga api, dan
membakar kabel di KM1. (panas) api menyebabkan
beberapa bagian di kontaktor lain ikut terbakar.
Untuk kenang-kenangan, ini foto model Skun Jepit pada contactor ini, anda juga bisa lihat gambar dibawah
Saya pikir, akar masalahnya bukan pada Standard Type Contactor yang
digunakan, tapi lebih pada control kondisi parts, mengganti dengan
type parts bukanlah solusi, ada kemungkinan system electronic tidak
bekerja optimal jika diganti dengan model yang lain.
Sebagai tindakan preventive, ternyata tidak cukup jika
teknisi hanya melakukan inspeksi Ampere. Beberapa pembebanan atau
motor ampere tinggi, perlu dilakukan
inspeksi kondisi sambungan dengan rutin melakukan pengencangan pada
baut-baut ikat per titik.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak