Sebagaimana fungsi seorang kholifah,
yaitu menjadi sistem pengendali bumi, maka terkendalinya sistem
kehidupan di bumi ini merupakan tanggung jawab mutlak sang kholifah
bumi.
Itulah sedikit kalimat yang tersimpan di benak setelah membaca sekilas wara dari buku yang berjudul “Kholifah Bumi : Guru Mursyid sebagai Bapak Ruhaniyah”. Buku ini merupakan tanda mata dari KangBoed kepada para juara bersama urun rembung Non Kontes Pancasila Mengembalikan Jati Diri Bangsa. Dan saya termasuk salah seorang yang menerima tanda mata tersebut.
Sebenarnya
buku ini telah dikirim/diterima sejak tanggal 16 November (berdasarkan
salinan tanda terima). Namun, baru saya dapatkan pada tanggal 4
Desember. Wah ternyata hampir 2 minggu lebih buku ini tersesat. Eh..
bukan tersesat, tapi menginap selama 2 minggu lebih di rumahnya Pak Kepling.
Saya kira buku Kholifah Bumi
ini nggak jadi dikirim (alias ditunda dulu pengirimannya), karena ada
kabar kalau buku ini nyaris balik lagi (soalnya Dangstars tidak terkenal,
hehe
). Selama masa itu saya hanya mencari informasi melalui Aparat Kelurahan Tambangan yang saya kenal, soalnya alamat pengiriman ditujukan ke Jalan sukarno hatta km3
Jum’at siang (4/12) ada telepon dari KangBoed bahwa buku Kholifah Bumi
sudah dikirim sejak tanggal 16 November. Saya pun menjadi penasaran dan
semakin yakin bahwa buku yang saya nantikan benar-benar nyasar.
Kemudian saya melakukan penelusuran. Orang-orang yang saya hubungi waktu
itu: Pak Mantan Kepling ( baru lengser dari ketua Kepling sejak 5 hari yang
lalu). Ternyata hasilnya, waktu itu, untuk sementara nihil. Namun masih
ada harapan karena Pak Mantan Kepling akan melakukan penelusuran lebih
lanjut.
Sekitar pukul setengah lima sore ada
telepon dari Pak Mantan Kepling bahwa kiriman yang saya cari kemungkinan
besar ada di kediamannya Pak Kepling baru. Saya pun meluncur ke rumahnya Pak Kepling baru
yang berada di dasar bumi . Eh, ternyata Pak Kepling-nya lagi nggak ada di tempat alias sedang melakukan tugas kenegaraan ke luar kota, katanya.
Saya pun kembali ke rumah. Setelah beberapa saat ada di rumah dan masih ngos-ngosan hah heh hoh karena dari rumah Pak Kepling ke rumah saya jauh pisan.
Tiba-tiba ada SMS dari Pak Kepling, yang lagi di luar kota, bahwa kiriman
untuk Kang Dadang memang berada di rumahnya dan bisa diambil via Bu Kepling. Dalam
pesan itu pula, Pak Kepling menyampaikan permohonan maaf karena ketergesaan
dan banyaknya tugas negara, jadi lupa dengan titipan kiriman untuk Kang Dadang.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk KangBoed yang baik hati, yang senantiasa memberi saya inspirasi. Namun, Inspirasi tersebut belum dapat maksimal saya aplikasi. Terima kasih Kangboed. Salam hangat selalu. Semoga tanda mata Kholifah Bumi ini menjadi berkah bagi kita semua.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak