Betapa merana hati pujangga dunia yang miskin
Pujangga yang haus, lapar yang selalu menadah pada dunia
Berwaktu-waktu menadah tanpa tengok kanan kiri demi segudang dunia
Ada yang kegirangan dan ada pula yang menggerutu
Betapa orang tidak sadar Tuhan lah yang Kuasa
Sang Girang berkata,”Segudang harta buah karya tangan. Sungguh hambalah paling beruntung”
Namun Sang Gerrutu bertanya,”Wahai Engkau yang dibilang Tuhan, mana janjiMu?
Kau suruh kami menadah pada dunia, tapi kami belum saja kenyang!”
Astagfirullahal’adzim apakah kita salah satu diantara mereka?
Bertrilyun-trilyun Tuhan jatuhkan nikmat tiap harinya
Bertrilyun-trilyun Tuhan tumpahkan kebahagiaan pada hambanya
Masih kah kita kurang bersyukur?
Dia jatuhkan butiran hujan ditanah yang gersang
Dia semikan yang layu
Dia tiupkan roh-roh mungil yang tak bernyawa
Lalu apa yang kita sombongkan dari dunia??
Disaat kita menangis Dia menghibur kita
Namun disaat senang? Rezeki itu memandikan kita?
Merasa segalanya cukup? merasa seolah pasti hidup ribuan tahun?
Segala bentuk masksiat menjadi halal?? tanpa peduli siapa pemberi semua itu?
Astagfirullahal’adzim...
Atau masih merasa kurang???
Astagfirullahal’adzim...
Sungguh manusia tiada berterimakasih.....
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak