Inilah Pendapat Yang Salah Mengenai Vulkanisir.
Banyak yang keliru membuat penilaian, mengatakan bahwa Ban Vulkanisir Dingin lebih bagus dan lebih kuat dari Ban Vulkanisir Panas, ada juga yang mengatakan bahwa harga Ban proses dingin lebih mahal dari yang proses panas.
Banyak yang keliru membuat penilaian, mengatakan bahwa Ban Vulkanisir Dingin lebih bagus dan lebih kuat dari Ban Vulkanisir Panas, ada juga yang mengatakan bahwa harga Ban proses dingin lebih mahal dari yang proses panas.
Pendapat ini sama sekali TIDAK BENAR, karena Ban Baru dari pabrik ban di proses sistem panas, Ban pesawat terbang juga hanya diproses dgn sistem Vulkanisir Panas.
Pendapat yang salah diatas seakan-akan ingin mengatakan kalau Vulkanisir sistem Dingin lebih baik dari Ban Baru.
DAYA KONSTRUKSI Ban tergantung dari Ply Rating (lapisan benang) yg ada pada tiap ban dan dibuat oleh pabrik ban dimana ban tersebut diproses.
DAYA LEKAT karet Vulkanisir tergantung dari pada proses pengerjaan dan bahan dasar Ban bekasnya.
DAYA JELAJAH tergantung dari pada kwalitas karet vulkanisir baik panas maupun dingin
Hubungannya yaitu sebagai berikut:
DAYA KONSTRUKSI BAN
Untuk proses pengerjaan yang benar dan bagus untuk sistem Dingin,
Kontruksi Ply Rating yang ada pada Ban tidak boleh berkurang , bila sudah terkikis atau Ply rating sudah terbuang sebagian, maka hasil pekerjaan Ban Vulkanisir tidak bisa sempurna.
Pekerjaan ini justru hanya bisa dikerjakan melalui proses Vulkanisir sistem panas, karena karet vulkanisirnya masih setengah jadi dan ban akan dicetak menurut alur batik yang ada di mold cetakan.
Sistem Dingin tidak bisa mengerjakan karena Tread liner ( karet telapak ban) sudah jadi atau siap pakai dan hanya bisa dilekatkan pada permukaan casing (ban) yang rata.
Jadi perbedaaannya adalah Vulkanisir Proses Dingin hanya memilih casing-casing Ban yang bagus.
Saat ini banyak pelaku usaha yg kurang bertanggung jawab memaksakan proses Vulkanisir dingin pada casing yang sudah kurang layak.
Tetapi masih ada juga pelaku usaha yang tidak bersedia mengerjakan proses vulkanisir pada casing-casing ban yg kurang layak, untuk dingin maupun untuk proses panas.
DAYA LEKAT KARET VULKANISIR.
Apapun kondisi Casing ban dan apapun sistem Prosesnya, daya lekatnya tetap tergantung pada proses kengerjaannya, disini SDM yg melakukan tugasnya harus benar benar qualified dan bertanggung jawab melaksanakan ketentuan2 yg benar sesuai standard pekerjaannya, artinya Ban harus kering, bersih, lobang2 bekas paku dll harus sudah ditambal, cacat2 pada phisik casing, somplak dll harus sdh di tutup rapat, tidak boleh ada angin yg tersisa walau sekecil bulatan uang logam, tekanan angin dan temperatur harus dijaga stabil, lamanya proses harus ikuti aturannya.
DAYA JELAJAH,
faktor yang paling utama adalah kwalitas karet Vulkanisir, jadi TIDAK BENAR kalau karet Dingin lebih bagus dari karet Panas, ingat, ban baru menggunakan karet vulkanisir sistem panas.
Ada pertanyaan, kenapa dgn kwalitas karet yang sama dan dipakai dalam satu kendaraan tapi daya pakainya bisa berbeda, ada yg batiknya masih tebal dan ada yg sudah tipis, jawabanya sbb:
Selain fakyor utama kwalitas karet Vulkanisir banyak faktor lain yang mempengaruhi daya jelajah antara lain yg paling sering kita jumpai adalah :
Pendapat yang salah diatas seakan-akan ingin mengatakan kalau Vulkanisir sistem Dingin lebih baik dari Ban Baru.
DAYA KONSTRUKSI Ban tergantung dari Ply Rating (lapisan benang) yg ada pada tiap ban dan dibuat oleh pabrik ban dimana ban tersebut diproses.
DAYA LEKAT karet Vulkanisir tergantung dari pada proses pengerjaan dan bahan dasar Ban bekasnya.
DAYA JELAJAH tergantung dari pada kwalitas karet vulkanisir baik panas maupun dingin
Hubungannya yaitu sebagai berikut:
DAYA KONSTRUKSI BAN
Untuk proses pengerjaan yang benar dan bagus untuk sistem Dingin,
Kontruksi Ply Rating yang ada pada Ban tidak boleh berkurang , bila sudah terkikis atau Ply rating sudah terbuang sebagian, maka hasil pekerjaan Ban Vulkanisir tidak bisa sempurna.
Pekerjaan ini justru hanya bisa dikerjakan melalui proses Vulkanisir sistem panas, karena karet vulkanisirnya masih setengah jadi dan ban akan dicetak menurut alur batik yang ada di mold cetakan.
Sistem Dingin tidak bisa mengerjakan karena Tread liner ( karet telapak ban) sudah jadi atau siap pakai dan hanya bisa dilekatkan pada permukaan casing (ban) yang rata.
Jadi perbedaaannya adalah Vulkanisir Proses Dingin hanya memilih casing-casing Ban yang bagus.
Saat ini banyak pelaku usaha yg kurang bertanggung jawab memaksakan proses Vulkanisir dingin pada casing yang sudah kurang layak.
Tetapi masih ada juga pelaku usaha yang tidak bersedia mengerjakan proses vulkanisir pada casing-casing ban yg kurang layak, untuk dingin maupun untuk proses panas.
DAYA LEKAT KARET VULKANISIR.
Apapun kondisi Casing ban dan apapun sistem Prosesnya, daya lekatnya tetap tergantung pada proses kengerjaannya, disini SDM yg melakukan tugasnya harus benar benar qualified dan bertanggung jawab melaksanakan ketentuan2 yg benar sesuai standard pekerjaannya, artinya Ban harus kering, bersih, lobang2 bekas paku dll harus sudah ditambal, cacat2 pada phisik casing, somplak dll harus sdh di tutup rapat, tidak boleh ada angin yg tersisa walau sekecil bulatan uang logam, tekanan angin dan temperatur harus dijaga stabil, lamanya proses harus ikuti aturannya.
DAYA JELAJAH,
faktor yang paling utama adalah kwalitas karet Vulkanisir, jadi TIDAK BENAR kalau karet Dingin lebih bagus dari karet Panas, ingat, ban baru menggunakan karet vulkanisir sistem panas.
Ada pertanyaan, kenapa dgn kwalitas karet yang sama dan dipakai dalam satu kendaraan tapi daya pakainya bisa berbeda, ada yg batiknya masih tebal dan ada yg sudah tipis, jawabanya sbb:
Selain fakyor utama kwalitas karet Vulkanisir banyak faktor lain yang mempengaruhi daya jelajah antara lain yg paling sering kita jumpai adalah :
PASANGAN BAN TIDAK SAMA TINGGI, jadi ban yang tinggi memikul beban dan tekanan yg jauh lebih besar dari ban yg lebih kecil.
TEKANAN ANGIN TIDAK SAMA,
bila tekanan angin melampaui batas yang direkomendasikan maka telapak ban yang menapak ke jalan tidak merata, tetapi hanya yang bagian tengahnya, kalau ini terjadi, maka daya jelajah akan berkurang 20 ~ 50 % dari yang seharusnya, kondisi ini bisa dilihat dari casing bekas yg sdh gundul, apakah terkikis hanya bagian yengah atau merata.
Selain contoh diatas, masih ada juga faktor2 lain yang mempengaruhi daya jelajah ban.
Vulkanisir atau retreading pada dasarnya adalah menambahkan telapak
ban yang baru pada ban yang sudah gundul. Vulkanisir sangat disarankan
untuk kendaraan komersial seperti truk atau bus untuk menghemat
pengeluaran pemilik kendaraan.
Seperti diketahui harga ban truk atau bus bisa 4 kali lebih mahal dari pada ban mobil biasa.
Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak dibidang Vulkanisir bisa melakukan vulkanisir asal beberapa syarat tercapai.
Memahami Vulkanisir Ban Yang pertama dan paling penting adalah kondisi casing ban yang harus bagus.
Persepsi orang banyak salah, dari dana 100 persen beli ban, sekitar 80
persen itu untuk biaya produksi dari casingnya, sementara telapaknya
20-30 persen. Artinya kebanyakan untuk casingnya. Selama casingnya bisa
dipakai dan benar-benar baik kondisinya, ban bisa divulkanisir.
Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari
ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
Teknik vulkanisir di luar negeri juga sudah direkomendasikan.
Banyak pesawat terbang, bannya bisa 6 kali divulkanisir. Untuk ban dan
bus maksimal 4 kali Vulkanisir.Yang dikembangkan memang rekomendasinya
untuk truk dan bus yang off the road.
Yang perlu diingat pula, ban direkomendasikan untuk vulkanisir hanya
khusus ban belakang saja. Ban depan atau ban setir disarankan jangan
divulkanisir demi alasan keamanan.
Tapi itu tergantung dari regulasi negara masing-masing ya. Ada negara yang misalnya untuk bis anak sekolah tidak boleh ban di setir tapi untuk ban belakang.
Agar ban bisa divulkanisir, disarankan beberapa tips untuk menjaga kondisi casing ban tetap baik.
- Pertama menjaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi,
- Kedua cara driver mengemudi jangan ugal-ugalan dan tetap menjaga kecepatan tidak over speed,
- Ketiga, sebelum ban menipis dengan melihat tread wear, langsung ganti telapak ban alias di vulkanisir.
Rekomendasinya, sebelum 3 milimeter (keausannya) baru dilepas untuk divulkanisir, jangan gundul banget bannya, karena kalau gundul akan merusak struktur dalam casing.
Seperti yang kita ketahui bahwa Vulkanisir atau bahasa luarnya
RETREADING, adalah proses ulang terhadap ban itu sendiri yang sudah
gundul tentunya yang bertujuan untuk menambah umur ban yang telah
digunakan. Proses ini dilakukan dengan cara melapisi kembali ban yang
telah aus digunakan dengan telapak baru (precured).
Seperti yang telah kita ketahui 70% nilai dari sebuah ban berada di
CASING dan hanya 30% berada di TREAD. Dan saat digunakan hanya bagian
yang 30% ini saja yang habis terpakai, sehingga seandainya pemilik kendaraan tidak melakukan Vulkanisir ,berarti perusahaan telah melakukan pemborosan sebesar 70% dari harga ban ersebut.
Kuncinya adalah merawat ban dengan mengikuti standard sehingga ban tersebut dapat diproses vulkanisir sampai dengan 4-5 kali.
Mengapa ban perlu di vulkanisir ?
Dengan melakukan vulkanisir ban, casing ban yang telah digunakan dapat
dipakai kembali hingga berulang kali sehingga menunda pembuangan sampah
ban ke lingkungan dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik .
Ban yang telah melalui proses vulkanisir memiliki kekuatan yang sama dengan ban yang baru, yang penting Anda tepat untuk memproses ban vulkanisir terhadap Pabrik vulkanisir tentunya yang sudah menggunakan peralatan dan mesin vulkanir modern.
Hampir semua ban karet yang diciptakan oleh manusia dapat di vulkanisir
kembali, seperti: ban mobil, ban truk, ban pesawat terbang, ban
forklift, dan ban dengan karet mati. (tidak memiliki ban dalam) Semua
ban tadi dapat divulkanisir dengan syarat bahwa ban tersebut masih
memiliki kondisi casing yang layak dan tidak habis masa pakainya .
jenis vulkanisir ada 2 macam :
1. Proses Vulkanisir Panas atau Mold Cure
Pada proses ini Casing ban yang telah dibersihkan ditempel dengan Karet
Compound (karet dalam bentuk setengah jadi, belum memiliki Pattern)
kemudian dimasukkan ke dalam mesin cetakan (Mold). Ban yang sudah
ditempel dengan Karet Compound tadi di Press ke Mold melalui tekanan
dari dalam ban dengan temperatur dan waktu tertentu hingga Karet
Compound tadi menjadi matang dan mengeras dan membentuk pattern yang
sesuai dengan pattern yang terdapat pada cetakannya (Mold).
Lengkap lihat Videonya Klik Disini
2. Proses Vulkanisir Dingin atau Pre Cure
Pada proses ini Casing ban yang telah dibersihkan ditempel dengan Tread
Rubber (karet jadi, dan sudah memiliki pattern) dengan bantuan Cushion
Gum. Ban tersebut kemudian diisi dengan ban dalam dan dibungkus dengan
Envelope kemudian dimasukkan ke dalam Chamber pemanas.
Ban kemudian di Press dua arah yaitu dari dalam dengan bantuan Ban Dalam
dan dari luar dengan menggunakan Envelope dan juga dipanaskan dengan
Chamber. Akibat dari tekanan dan panas tersebut Cushion Gum yang berada
diantara Casing dan Tread Rubber mengalami vulkanisasi dan menyatukan
semua elemen tadi (casing, gum, tread) menjadi satu.
Lengkap Video Klik Disini
Proses vulkanisir
Secara umum proses Vulkanisir dibagi menjadi beberapa tahap:
1.Inspection (Proses Panas dan Dingin)
adalah tahap pemeriksaan fisik ban, disini ban diperiksa keadaannya dari
lubang, sobek, retak, dan sebagainya. Apabila ban tersebut dinilai
layak maka ban tersebut akan maju ke tahap berikutnya.
2.Buffing (Proses Panas dan Dingin)
atau dikenal dengan proses pemarutan bertujuan untuk menghilangkan tapak yang sudah aus
dan membuat permukaan ban agar rata dan simetris. Sehingga Casing
tersebut nantinya dapat ditempeli dengan Karet Compound atau Cushion Gum
dan Tread Rubber.
3.Kniving (Proses Panas dan Dingin)
adalah pembersihan terhadap luka yang tidak dapat terjangkau
melalui proses Buffing. Disini benang yang keluar dari ban bekas buffing
dihilangkan, selain itu lobang dan kotoran yang tidak dapat dijangkau
oleh mesin Buffer dibersihkan
4.Repair (Proses Panas dan Dingin)
di tahap ini semua cacat pada Casing diperbaiki, lubang pada Casing dibersihkan kemudian ditembel dengan Filling (Cushion Gum), cekungan/kawah diratakan juga menggunakan Filling, sedangkan lubang dan kawah dengan diameter besar ditembel dari dalam dengan Tyre Patch.5.Cementing (Proses Panas dan Dingin)
adalah proses pemberian cairan Cement ke seluruh permukaan ban, cairan ini berfugsi sebagai lem untuk menempelkan Cushion Gum ke Casing.6.Building : Pemasangan karet
Panas : Building adalah proses penempelan Karet Compound dengan Casing,
disini Casing ban yang telah diberi oleh cairan Cement ditempel langsung
dengan Karet Compound untuk dapat diproses
lebih lanjut.
Dingin: Building adalah proses penempelan Cushion Gum dan Tread Rubber
dengan Casing, disini Casing ban yang telah diberi oleh cairan Cement
dilapisi dengan Cushion gum terlebih dahulu, setelah itu baru ditempel
dengan Tread Rubber dengan bantuan mesin Builder.
7.Envelope (Proses Dingin)
adalah proses pembungkusan ban yang hendak divulkanisir dengan bungkus khusus untuk memastikan agar Casing ban yang telah diprose/Building dapat ditempel menjadi satu dengan baik.8.Rim and Flange (Proses Panas dan Dingin)
adalah proses pemasangan ban dalam dan marset ke dalam Ban yang hendak
divulkanisir yang kemudian ditutup dengan pelek khusus. Tujuannya adalah
untuk dapat memasukkan tekanan angin ke dalam ban saat dimasak di dalam
cetakan (Mold) atau Chamber.
9.Curing (Proses Panas dan Dingin)
Panas :
Saat proses Curing, Ban yang sudah ditempel dengan Karet Compound tadi
di Press ke Mold melalui tekanan dari dalam ban dengan temperatur 140C
selama waktu tertentu hingga Karet Compound tadi menjadi matang dan
mengeras dan membentuk pattern yang sesuai dengan pattern yang terdapat
pada cetakannya (Mold).
Saat proses Curing, ban di Press dua arah yaitu dari dalam dengan
bantuan Ban Dalam dan dari luar dengan menggunakan Envelope dan juga
dipanaskan dengan temperatur 110C didalam Chamber selama 160 menit.
Akibat dari tekanan dan panas tersebut Cushion Gum yang berada diantara
Casing dan Tread Rubber mengalami vulkanisasi dan menyatukan semua
elemen tadi (casing, gum, tread) menjadi satu.
10.Final Inspection (Proses Panas dan Dingin)
bertujuan untuk memastikan bahwa ban yang telah selesai diproses dapat dipertanggung jawabkan dan memenuhi Industry Quality Standard sebelum diserahkan kembali ke konsumen.Demikian Memahami Vulkanisir Ban dan Salam Vulkanisir.
1 Comments:
siip
Replyjos
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak