Pendidikan mengenai menstruasi harus diberikan sejak dini, agar seorang wanita yang mengalami menstruasi untuk pertama kalinya tidak merasa minder / malu, dan bisa diterima sebagai proses awal menjadi seorang gadis remaja. Bila tidak diberi pengertian sejak dini Menstruasi bisa mereka artikan sebagai suatu penyakit atau hukuman atas segala perbuatan yang tidak baik.
Menstruasi adalah proses keluarnya cairan merah ( darah ) pada dinding rahim (endometrium ) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang keluar melalui vagina. Menstruasi juga merupakan proses mempersiapkan tubuh wanita untuk mengandung anak atau hamil.
Menstruasi pertama kali biasanya dimulai pada umur 10 – 16 tahun, tergantung dari berbagai faktor yang meliputi kesehatan wanita, nutrisi, dan berat tubuh yang relatif pada tinggi badan. Tetapi menstruasi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun, hal ini disebabkan karena asupan gizi yang baik mempercepat proses kesiapan tubuh untuk mulai mengalami menstruasi.
Setiap wanita yang mengalami menstruasi adalah hal yang sangat wajar dan normal, tidak wajar bila usia 16 atau 17 tahun belum menstruasi yang mungkin diakibatkan adanya gangguan pada organ reproduksinya, sebaiknya langsung diperiksa ke dokter. Menurut Fisiologi, tidak semua darah yang keluar dari vagina adalah darah menstruasi, mungkin saja luka didalam perut.
Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.
Hampir sekitar 80% siklus menstruasi wanita adalah 22 – 30 hari dan hanya 10 – 15 % wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari. Hari pertama menstruasi ditandai sebagai awal menstruasi ( hari ke – 1 ), selama masa produktif biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 sel telur. Banyak wanita yang mengeluh sebelum dan saat mengalami menstruasi, lebih sering ditemukan pada usia 20 – 40 tahun, gangguan seperti :
2. Nyeri kepala ( pusing )
3. Cepat merasa lelah
4. Perut kembung
5. Perasaan sensitif ( mudah marah dan tersinggung )
6. Gelisah, susah tidur
7. Payudara membengkak
8. Sakit pinggang
9. Perubahan nafsu makan
10. Kurang darah ( Anemia ) dsb
Gangguan yang disebutkan diatas disebabkan karena adanya kontraksi otot – otot halus rahim, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur ( ovarium ).
Tetapi tidak semua wanita mengalami hal yang sama seperti diatas, karena jenis dan berat bervariasi pada wanita setiap bulannya. Satu contoh wanita yang menderita epilepsi atau penyakit jaringan ikat ( seperti lupus ) mungkin akan sering mengalami kejang – kejang.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak