Demo Buruh di Medan Mengarah Kerusuhan | Sehari sebelumnya, aksi demo dari kalangan buruh berujung tragis.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) meminta segenap buruh yang melakukan aksi demo dengan turun ke jalanan untuk tidak berbuat anarkis. Buruh juga diminta tidak terpancing atas segala tindak-tanduk pihak tertentu yang bisa memicu kerusuhan.
Sebaiknya, buruh melakukan demo secara tertib dan damai. Sebab, tidak sedikit di antara warga yang terganggu aktivitasnya akibat demo tersebut.
"Kami tidak melarang apalagi menghalang-halangi buruh berdemo dalam menuntut perubahan. Namun, kami juga mengharapkan buruh agar tidak mengganggu ketertiban umum. Silakan berdemo secara tertib dan damai, tapi jangan sampai berbuat anarkis," ujar Kabag Dokumentasi Informasi dan Liputan Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, hari ini.
Nainggolan mengingatkan hal itu karena sesuai rencana organisasi buruh, hari ini merupakan yang terakhir dari aksi demo selama tiga hari tersebut. Sebab, akhir dari demo itu pun diharapkan memberikan hasil yang baik. Jangan sampai buruh melakukan pelanggaran hukum. Sebab, polisi akan mengambil tindakan bila terjadi pelanggaran hukum. Buruh diharapkan menyadari hal tersebut.
Sehari sebelumnya, aksi demo dari kalangan buruh berujung tragis. Tiga orang buruh justru ditikam oleh security perusahaan. Peristiwa ini terjadi di depan perusahaan aluminium Jl Binjai Kilometer 13, Selasa (11/12).
Saat kejadian, mereka sedang menunggu teman - temannya dari dalam perusahaan itu, untuk diajak bergabung dalam menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp2,2 juta.
Ketiga buruh korban penusukan senjata sangkur oleh satpam perusahaan aluminium itu adalah Dedi Irawan, 16, warga Jl Binjai Kilometer 10,3 yang mengalami luka tikam di bagian paha kanan. Buruh dari PT Panca Buana Plasindo ini dilarikan ke RSU Sari Mutiara. Lukanya dijahit sebanyak tiga jahitan. Setelah itu, korban tidak dilarang saat meninggalkan rumah sakit.
Kemudian, Alamsyah, 32, karyawan PT Damai Abadi warga Dusun II, Sei Mencirim, mendapatkan sembilan jahitan akibat luka tikaman sebanyak dua kali. Serta, Syawaluddin, 16, karyawan PT. Abadi yang ditikam sebanyak dua kali di bagian paha. Keduanya dilarikan rekan - rekannya ke Klinik Mitra Kasih. Dalam kejadian itu, pelaku yang bernama Ardiansyah, 32, warga Jl Binjai, berhasil diamankan.
Koordinator aksi demo untuk zona Medan - Binjai, Eben menyampaikan, ketiga korban diserang tiba-tiba oleh pelaku saat memanggil buruh dari perusahaan aluminium tersebut.
Tanpa ada basa-basi maupun memberikan larangan, seorang dari tiga security itu langsung menyerang. Ketiga korban yang berhadapan dengan pelaku langsung ditikam.
Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang menjelaskan, pelaku penikaman terhadap ketiga korban dari buruh tersebut, sudah diamankan. Penyidik pun sedang melakukan pemeriksaan terhadap orang bersangkutan. Dalam kasus ini, penyidik menjeratnya dengan Pasal 351 menyangkut penganiayaan.
"Polisi juga mengamankan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan menusuk ketiga korban itu. Saat ini, penyidik sedang mendalami adanya keterkaitan pihak lain di balik kasus penikaman tersebut. Meski terjadi kekerasan, situasi keamanan pascapenikaman masih dapat dikendalaikan. Polisi tetap melakukan pengamanan atas demo buruh tersebut," jelasnya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumatera Utara (Apindo Sumut) Laksamana Adyaksa mengatakan, tidak sedikit dari pengusaha industri yang merasa khawatir akan aksi demo kalangan buruh tersebut. Sebab, demo itu sudah mengarah pada aksi anarkis.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) meminta segenap buruh yang melakukan aksi demo dengan turun ke jalanan untuk tidak berbuat anarkis. Buruh juga diminta tidak terpancing atas segala tindak-tanduk pihak tertentu yang bisa memicu kerusuhan.
Sebaiknya, buruh melakukan demo secara tertib dan damai. Sebab, tidak sedikit di antara warga yang terganggu aktivitasnya akibat demo tersebut.
"Kami tidak melarang apalagi menghalang-halangi buruh berdemo dalam menuntut perubahan. Namun, kami juga mengharapkan buruh agar tidak mengganggu ketertiban umum. Silakan berdemo secara tertib dan damai, tapi jangan sampai berbuat anarkis," ujar Kabag Dokumentasi Informasi dan Liputan Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, hari ini.
Nainggolan mengingatkan hal itu karena sesuai rencana organisasi buruh, hari ini merupakan yang terakhir dari aksi demo selama tiga hari tersebut. Sebab, akhir dari demo itu pun diharapkan memberikan hasil yang baik. Jangan sampai buruh melakukan pelanggaran hukum. Sebab, polisi akan mengambil tindakan bila terjadi pelanggaran hukum. Buruh diharapkan menyadari hal tersebut.
Sehari sebelumnya, aksi demo dari kalangan buruh berujung tragis. Tiga orang buruh justru ditikam oleh security perusahaan. Peristiwa ini terjadi di depan perusahaan aluminium Jl Binjai Kilometer 13, Selasa (11/12).
Saat kejadian, mereka sedang menunggu teman - temannya dari dalam perusahaan itu, untuk diajak bergabung dalam menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp2,2 juta.
Ketiga buruh korban penusukan senjata sangkur oleh satpam perusahaan aluminium itu adalah Dedi Irawan, 16, warga Jl Binjai Kilometer 10,3 yang mengalami luka tikam di bagian paha kanan. Buruh dari PT Panca Buana Plasindo ini dilarikan ke RSU Sari Mutiara. Lukanya dijahit sebanyak tiga jahitan. Setelah itu, korban tidak dilarang saat meninggalkan rumah sakit.
Kemudian, Alamsyah, 32, karyawan PT Damai Abadi warga Dusun II, Sei Mencirim, mendapatkan sembilan jahitan akibat luka tikaman sebanyak dua kali. Serta, Syawaluddin, 16, karyawan PT. Abadi yang ditikam sebanyak dua kali di bagian paha. Keduanya dilarikan rekan - rekannya ke Klinik Mitra Kasih. Dalam kejadian itu, pelaku yang bernama Ardiansyah, 32, warga Jl Binjai, berhasil diamankan.
Koordinator aksi demo untuk zona Medan - Binjai, Eben menyampaikan, ketiga korban diserang tiba-tiba oleh pelaku saat memanggil buruh dari perusahaan aluminium tersebut.
Tanpa ada basa-basi maupun memberikan larangan, seorang dari tiga security itu langsung menyerang. Ketiga korban yang berhadapan dengan pelaku langsung ditikam.
Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang menjelaskan, pelaku penikaman terhadap ketiga korban dari buruh tersebut, sudah diamankan. Penyidik pun sedang melakukan pemeriksaan terhadap orang bersangkutan. Dalam kasus ini, penyidik menjeratnya dengan Pasal 351 menyangkut penganiayaan.
"Polisi juga mengamankan barang bukti senjata tajam yang dipergunakan menusuk ketiga korban itu. Saat ini, penyidik sedang mendalami adanya keterkaitan pihak lain di balik kasus penikaman tersebut. Meski terjadi kekerasan, situasi keamanan pascapenikaman masih dapat dikendalaikan. Polisi tetap melakukan pengamanan atas demo buruh tersebut," jelasnya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia Sumatera Utara (Apindo Sumut) Laksamana Adyaksa mengatakan, tidak sedikit dari pengusaha industri yang merasa khawatir akan aksi demo kalangan buruh tersebut. Sebab, demo itu sudah mengarah pada aksi anarkis.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak