Ilmu Kebal Geng Motor
Rahasia Kelemahan Ilmu Kebal Geng Motor
Hujan yang mengguyur Kampung Kebantenan, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat,
Jumat (21/2) malam pekan lalu membuat suasana jalanan kian sepi. Hanya
ada lima pengendara motor yang berhenti di pinggir jalan untuk berteduh.
Ada juga yang hanya sekadar memakai jas hujan lalu melanjutkan
perjalanan. Anto, 32 tahun tahun, seorang pemilik warung di pingir jalan
Jatiasih-Pondok Gede bergegas menutupi dagangannya dengan plastik agar
tak terkena air hujan.
Sementara
itu, dari kejauhan, tampak sebuah pengendara sepeda motor memacu
kendaraannya dan berhenti di warung milik Anto. Pengendara itu tak
menyempatkan diri turun dari kendaraan untuk bertanya barang yang ingin
ia beli, “ada bir gak?,” tanyanya singkat.
Menurut Anto sudah dua pekan ini
suasana jalanan di Jatiasih sampai Pondok Gede agak sepi. Ini dipicu
oleh adanya kabar aksi brutal geng motor. Meski beberapa pelaku berhasil
dibekuk polisi, namun diduga masih ada puluhan anggota geng motor yang
berkeliaran.
Geng motor yang kemudian disebut sebagai 'Tengki
Boys' tergolong berbeda dengan geng motor lain yang pernah ada. Selain
aksi brutal dan kejam, kelompok ini dikabarkan memiliki ilmu kebal.
Tidak
hanya kebal terhadap senjata tajam, tapi juga kebal peluru. Namun
menurut Anto, tidak semua anggota geng motor memiliki ilmu kebal
sebagaimana yang dikabarkan. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang
memiliki ilmu kesaktian tersebut.
Anggota geng motor pun
sebagian besar adalah kumpulan anak baru gede (ABG). “Tidak semuanya
punya ilmu kebal. Cuma sedikit (yang punya ilmu kebal),” ujarnya
Ilmu kebal yang dimiliki sejumlah anggota geng motor
disebut bukan diperoleh dari hasil belajar atau menuntut ilmu kebal.
Melainkan ilmu kebal yang didapat dari membeli jimat atau sebutan
lainnya ‘isian’.
Hal yang sama disampaikan Syaiful, seorang warga
Pondok Gede. Bahkan dia dan rekan-rekannya tidak gentar dengan ilmu
kebal yang dimiliki anggota geng motor tersebut.
Dia mengaku mengetahui kelemahan dari ilmu kebal tersebut. “Itu kan kebalnya sama senjata tajam. Kalau sama batu mah gak berlaku, tetap saja sakit dan bisa pecah tuh kepala,” kata dia.
Pada
Rabu (19/2) lalu Syaiful dan sejumlah pemuda Pondok Gede bertekad
melawan aksi geng motor, yang belakangan dikenal dengan nama 'Tengki
Boys', dan ada pula yang menyebut 'Geng Amerika' itu.
Perlawanan ini
menurut dia bukan untuk melanggengkan aksi kekerasan. Namun ingin
membuktikan bahwa ancaman dari geng motor tersebut tidak ada, sehingga
warga tidak larut dalam bayang-bayang ketakutan dan keresahan. Sayang setelah ditunggu hingga dini hari nyatanya 'tamu' yang dikabarkan akan datang tak juga muncul.
Para
pemuda Pondok Gede itu pun membubarkan diri menjelang dini hari.
“Padahal kami sudah siap tuh, kami bukan mau anarkis atau apa, ya biar geng motor gak semena-mena,” kata Syaiful.(detiknews)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak