Diera seperti ini sudah jelas, mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan bukanlah perkara mudah. Sebab, tantangan dan kompetisi di ranah profesional kian hari semakin tinggi. Alhasil, mereka yang kurang kompeten pun berpotensi untuk tertinggal di barisan paling belakang.
Begitupun Dalam hal mencari pekerjaan, ada yang mengirim langsung ke perusahaan dan ada pula yang membidik peluang lewat perusahaan penyalur karyawan outsourcing. Untuk pilihan kedua, seperti yang ramai diberitakan, cenderung berisiko karena kontrak kerja yang kurang kuat dan sebagainya.
Hal-hal yang demikian, tentunya harus mewajibkan karyawan outsourcing jeli dan teliti dalam memilih perusahaan outsourcing. Selain itu, juga harus cermat dalam mempelajari kontrak kerja yang akan Anda bumbuhkan tanda tangan.
Menurut Kerry Nurrakhma, Direktur, PT Sandi Jasa Estika, perusahaan penyalur tenaga kerja outsourcing yang telah berdiri lebih kurang 11 tahun di Indonesia, mengatakan bahwa hal-hal yang merugikan karyawan biasanya berasal dari diri karyawan tersebut.
Kerry mengakui bahwa semakin rendah pendidikan seseorang, berpengaruh pada pola pikirnya. Tak jarang dirinya menemukan karyawan outsourcing dengan perilaku “nakal” yang suka melanggar peraturan, khususnya yang berurusan dengan hukum.
Tentunya, hal ini sangat disayangkan karena bukan saja mencoreng nama si karyawan, tetapi juga nama perusahaan yang menyalurkan.
Untuk mengontrol kinerja dan perilaku karyawan outsourcing yang disalurkan, Kerry pun mempekerjakan coordinator project, auditor, dan trainer. Ketiganya berfungsi mengontrol dan mengembangkan kinerja karyawan di lapangan.
Coordinator project bertugas sebagai “jembatan” antara klien perusahaan dengan perusahaan jasa penyalur tenaga kerja outsourcing. Jika ada keluhan dari perusahaan mengenai kinerja karyawan, maka coordinator project akan melaporkannya kepada perusahaan penyalur jasa outsourcing.
Berikutnya, ada auditor yang bertugas melakukan kontrol terhadap tugas coordinator project dan karyawan outsourcing di lapangan, apakah menjalankan tugas dengan baik atau tidak.
Terakhir, trainer bertugas untuk menyegarkan kembali tata cara kerja karyawan agar lebih mumpuni dan bisa diandalkan.
Lebih lanjut, Kerry mengutarakan, biasanya pekerjaan yang paling banyak membutuhkan kualitas kontrol adalah costumer service, cleaning service, dan security.
Hal ini dikarenakan jumlah karyawan dengan jenis pekerjaan tersebut sangat banyak, dan perlu diperhatikan atau dibimbing supaya kualitas kinerja tidak menurun. Maka dari itu, Kerry menetapkan standar di perusahaanya untuk menerima calon karyawan outsourcing yang akan disalurkan, minimal lulus Sekolah Menengah Umum
Penulis :
Silvita Agmasari
Editor :
Syafrina Syaaf
kompas
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak