Menitipkan berkas lamaran kerja (CV) dalam bentuk nyata atau fisik, dewasa ini sangat jarang terjadi. Bahkan, dalam bursa pameran kerjapun, CV berbentuk fisik lambat laun mulai ditinggalkan, dan digantikan dengan CV bentuk data yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam program komputer.
Sama halnya dengan mengirimkan lamaran langsung ke perusahaan. Kebanyakan perusahaan menyediakan alamat email untuk pengiriman CV atau menyediakan wadah untuk data dalam portal pencarian kerja.
Dalam wawancara Kompas Female bersama Ricky Mulani, President Director dari Quantum Select International, lembaga perekrutan eksekutif (headhunter) Indonesia, mengatakan, bahwa ia sudah tak pernah menerima CV dalam bentuk fisik lagi belakangan. "Format CV kertas yang ditempatkan di dalam amplop cokelat yang biasa dikirimkan via pos, terakhir saya terima dua tahun lalu," ujar Ricky.
Sebenarnya mendapatkan kiriman CV via pos pun menjadi pertanyaan tersendiri bagi seorang headhunter. "Apakah pemilik CV tidak bisa mengakses internet? Atau kurang akrab dengan teknologi yang beredar saat ini? Padahal kita sudah memasuki era globalisasi. Jika tidak mengerti hingga ujungnya tidak bisa mengakses hal yang berbau digital, tentu akan mempersulit keadaan ke depannya," tambah Ricky lagi.
Jadi, memang ada baiknya Anda sebagai pencari kerja mulai membiasakan diri untuk mengirimkan semua berkas ataupun data melalui e-mail, dan hindari dalam bentuk fisik.
Pasalnya, bukan hanya dinilai dari kemampuan Anda mengakses internet dan sistem digital saja, tetapi juga seorang perekrut umumnya memiliki program penyimpanan data yang tersusun rapih dalam komputer.
Sehingga, jika di masa mendatang dibutuhkan profil pekerja yang kompeten seperti Anda, maka dengan mudahnya sistem akan menemukan. Berbeda dengan CV berbentuk fisik yang memiliki risiko hilang, dan potensial hancur termakan waktu.
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak