Perkara gaib memang tidak terlihat oleh mata, namun ketika Allah SWT menyampaikan melalui firman-Nya, maka hal itu menjadi nyata. Salah satu yang sulit dipahami akal adalah kabar tentang setan yang dapat mencuri berita langit.
Berita yang mereka dapatkan, kemudian diteruskan kepada tukang ramal, dukun, paranormal dan tukang sihir untuk disampaikan kepada manusia. Celakanya, manusia percaya sehingga melemahkan keimanan kepada Allah.
Pasukan iblis ini akan melakukan segala cara menyadap berita. Tujuannya, melemahkan keimanan manusia sehingga lebih percaya kepada selain Allah. Lantas bagaimana cara kerja setan mencuri berita? Berikut ulasannya.
Allah SWT menciptakan langit dengan tujuh lapisan. Setan diberi kemapuan mencapai langit dan disalahgunakan untuk menyadap berita-berita yang disampaikan Allah kepada malaikat-Nya.
“Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al Jin: 9-10). Berita langit yang setan tersebut curi sangat sedikit sekali. (I’anatul Mustafid bi Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, 2/14-15, Terbitan Ulin Nuha, tahun 2003.)
Dalam hadist riwayat Bukhari dijelaskan bagaimana golongan terlaknat ini berusaha mencuri berita dari langit. Ketika Allah menetapkan suatu urusan di langit, maka malaikat akan meletakkan sayapnya dan tunduk kepada perintah Allah.
“Setan-setan penyadap berita itu pun mendengarkan berita itu. Para penyadap berita itu posisinya saling bertumpuk-tumpukkan. Mereka memiringkan telapak tangannya dan merenggangkan jari-jemarinya. Jika setan yang di atas mendengar berita itu, maka segera disampaikan kepada setan yang berada di bawahnya. Kemudian yang lain juga menyampaikan kepada setan yang berada di bawahnya hingga sampai kepada tukang sihir dan dukun.”
“Terkadang setan penyadap berita itu terkena api sebelum sempat menyampaikan berita itu. Terkadang pula setan itu bisa menyampaikan berita itu sebelum terkena api. Lalu dengan berita yang didengarnya itulah tukang sihir atau dukun membuat 100 kedustaan. Orang-orang yang mendatangi tukang sihir atau dukun pun mengatakan, “Bukankah pada hari ini dan itu, dia telah mengabarkan kepada kita bahwa akan terjadi demikian dan demikian?” Akibatnya, tukang sihir dan dukun itu pun dipercaya karena satu kalimat yang telah didengarnya dari langit. (HR. Bukhari no. 4800).
Selain cara tersebut, ada cara lain yang dilakukan setan untuk mencari berita. Hal ini disebutkan oleh Nabi dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah radialluhu anha yang artinya.
“Para malaikat saling berbicara di atas awan dan awan-awan yang gelap tentang berbagai urusan yang akan terjadi di bumi lalu didengar oleh setan-setan kemudian setan-setan itu membisikkannya pada telinga para dukun sebagaimana botol ditiup lalu setan-setan itu menambah urusan yang didengarnya itu dengan 100 kedustaan.” (HR. Bukhari no. 3288).
Namun Allah SWT senantiasa menjaga langitnya. Sejak kelahiran Nabi Muhammad SAW, penjagaaan langit semakin perketat. Di atas langit para Malaikat melempari setan yang mencuri berita, maka binasalah para pencuri berita langit tersebut.
“Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak