Cara Meningkatkan Semangat Kerja

Cara Meningkatkan Semangat Kerja
Saya bertanya kepada beberapa orang sebuah pertanyaan sederhana yaitu, "Menurut Anda, apakah motivasi atau semangat hidup itu penting? Dan kenapa?". Saya mendapatkan berbagai versi jawaban. Namun saya memiliki versi jawaban tersendiri. Semangat hidup atau motivasi tinggi adalah "amunisi" bagi setiap kita untuk menghadapi berbagai persoalan hidup, rintangan dan kesulitan dalam rangka mencapai cita-cita atau sasaran hidup kita. Tanpa "amunisi" semangat hidup yang "banyak", kita akan tidak memiliki cukup "power" di dalam menghadapi berbagai persoalan dan tekanan hidup.

Lalu pertanyaan saya yang selanjutnya,"Mana yang lebih penting bagi Anda, semangat hidup atau televisi Anda di rumah?". Kebanyakan orang pasti menjawab semangat hidup lebih penting dari pada televisi di rumah.

Kemudian saya lanjutkan pertanyaan terakhir,"Bila Anda mengatakan semangat hidup lebih penting, mana yang Anda jaga baik-baik setiap hari? Anda lebih menjaga secara ketat televisi Anda di rumah (supaya tidak dicuri orang), atau Anda menjaga baik-baik semangat hidup Anda setiap hari?". Maka banyak orang mulai terbuka pikirannya, dan mengambil kesimpulan, "Iya juga ya, kenapa saya tidak jaga secara baik-baik semangat hidup saya? Kok saya lebih merawat televisi saya ketimbang semangat juang saya yaaaa...."



Bila kita memiliki paradigma yang tepat tentang apa gunanya "motivasi atau semangat hidup", maka kita akan menjaga baik-baik semangat juang tersebut.



Siapa yang bisa menjaga semangat juang ini? Siapa yang bertanggung jawab menjaga semangat kerja yang tinggi? Jawabannya tiada lain adalah DIRI KITA sendiri. Oleh karena itu, kita harus berjuang mati-matian untuk menjaga semangat hidup yang tinggi supaya tidak "patah semangat".
.Inilah Ramuan ampuh untuk mengembalikan dan meningkatkan semangat kerja Anda :
    Kerja adalah anugerah. 

    Sadarilah bahwa pekerjaan yang Anda miliki sekarang anugerah yang tidak mudah diraih. Untuk sampai di posisi sekarang, Anda telah melewati perjalanan panjang, menghadapi persaingan berat dengan sesama pelamar, rekan-rekan kerja, dan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Anda mesti lembur. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bergembira dan bergairah saat ini.

    Mengingat keberhasilan. 

    Hasil penelitian membuktikan, semangat kerja yang kendur bisa bangkit lagi seketika saat Anda mengingat keberhasilan yang pernah Anda raih. Kelenjar adrenalin akan lebih aktif bekerja saat Anda mengingat masa-masa indah termasuk keberhasilan. Efeknya mampu merangsang semangat, kreativitas dan kepercayaan diri Anda.

    Mindset Positif. 

    Visualisasi mendetail dan menarik mengenai pekerjaan yang tertanam di hati Anda, akan mendorong kecintaan terhadap pekerjaan. Dengan berpikir positif, Anda akan melihat tantangan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri. Pandai-pandailah bersyukur, masih banyak orang lain yang mengalami kesulitan lebih dalam dan mampu bertahan.

    Pupuk rasa cinta. 

    Bila Anda tidak mencintai pekerjaan, maka cintailah hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan Anda seperti gaji yang besar, lingkungan kerja yang menyenangkan, teman-teman yang baik, dan lain-lain. Hal tersebut akan jadi penyemangat Anda.

    Everyday is a new day. 

    Mulailah pagi hari dengan senyum dan semangat. Jika pagi hari dimulai dengan semangat, biasanya Anda akan terus semangat sampai sore. Jadikan Senin ini berbeda dengan Senin minggu lalu, dan nikmati setiap hari sebagai hari baru yang penuh tantangan dan harapan.

    Tidak pernah berhenti belajar. 

    Seseorang mampu mempertahankan kreativitasnya karena terus berusaha menambah pengetahuan. Selain itu, kenikmatan dalam pekerjaan antara lain dipacu oleh kemampuan yang Anda miliki. Alangkah baiknya jika Anda selalu meningkatkan kemampuan, mengasah keahlian, dan mengisi pikiran dengan informasi atau ilmu pengetahuan terbaru.

    Coba hal baru. 

    Misalnya ikut kelas capoeira, diving di Raja Ampat, bahkan jadi panitia kegiatan yang diselenggarakan perusahaan atau kegiatan lainnya yang dapat mengurangi rasa bosan dan tak bergairah. Temukan minat-minat yang membuat daya hidup Anda terang kembali. Sehingga kreativitas dan gairah kerja pun muncul.

    Minta tanggung jawab lebih besar. 

    Jika kehilangan semangat kerja karena pekerjaan yang monoton atau tidak lagi menantang, coba diskusikan dengan atasan kemungkinan mendapat tugas kerja yang lebih menantang atau mengajukan diri untuk terlibat dalam proyek baru.

    Memperluas Network. 

    Bergabunglah dengan grup profesi untuk memperluas jaringan sekaligus tanggap pada regulasi, tren, dan ilmu baru, yang berkaitan dengan profesi kerja Anda. Diharapkan hidup Anda akan lebih berwarna dan tidak monoton. Selain itu hal ini tentu akan bermanfaat bagi perusahaan maupun Anda pribadi.


    Bergaul dengan orang-orang yang bersemangat, senang belajar, optimis dan berpikiran positif. 

    Sebaliknya, jauhi orang-orang yang sering mengeluh dan menurunkan semangat. Carilah inspirasi dari mereka yang memiliki gairah tinggi. Mereka bisa jadi inspirator yang menularkan semangat, gairah, dan rasa optimis.

    Saling mendukung. 

    Suasana kerja yang komunikatif, saling meluangkan waktu untuk mendengar dan membantu akan menumbuhkan keakraban dan suasana menyenangkan, yang dapat meningkatkan semangat. Selain support dari rekan kerja, Anda juga bisa mendapatkan support dari keluarga, pasangan, atau sahabat.


    Ubah penampilan. 

    Sesekali pakailah pakaian yang berwarna cerah atau dengan model yang agak berbeda dari biasanya. Atau potong rambut model terbaru. Sesuatu yang berbeda dapat membawa energi baru.


    Tata ulang ruang kerja. 

    Ubah tata letak benda-benda di meja, atur sandaran tempat duduk, jarak monitor, pencahayaan, suhu, warna, atau menambahkan tanaman. Suasana ruang kerja baru bisa membangkitkan semangat bekerja.


    Dengarkan musik. Musik 

    dipercaya dapat meningkatkan semangat, membuat rileks, bahagia, sampai menstimulasi pikiran. Tapi tidak semua jenis musik memberikan efek yang sama pada situasi tertentu. Dengarkan lagu yang sesuai selera Anda.


    Olahraga. Sekali-sekali tinggalkan meja, jalan keliling kantor, dan gunakan tangga. 

    Biarkan otot dan tulang Anda bergerak. Cukup 10 menit, badan Anda segar kembali. Saat melakukan latihan fisik, tubuh akan mengeluarkan hormon ß-endorphin yang ditangkap oleh reseptor dalam hipothalamus dan sistem limbik yang berfungsi mengatur emosi. Peningkatan ß-endorphin terbukti dapat meningkatkan semangat dan perasaan energik.


    Atur asupan gizi. 

    Perbanyak minum air putih, kurangi minum soda, makan cemilan yang sehat (misal: apel, salad, yoghurt, roti bakar dengan selai kacang). Studi dari Cardiff University menemukan, partisipan yang makan sereal tinggi serat di pagi hari, mengalami pengurangan kelelahan sebanyak 10%, alami penurunan tingkat depresi, dan memiliki keterampilan kognitif lebih baik.


    Pengalihan sementara. 

    Saat bekerja, Anda bisa baca koran atau majalah, bercanda dengan teman, atau nge-game. Ini adalah pengalihan sementara untuk mengembalikan gairah kerja. Ingat! jangan keterusan.

    Maksimalkan istirahat. 

    Manfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya. Dahulukan makan dan beribadah, setelah itu isi dengan kegiatan lain. Seperti makan di tempat baru. Ambil jeda sejenak untuk beristirahat sebelum melanjutkan pekerjaan.


    Ambil cuti. 

    Lupakan pekerjaan, berlibur atau sekedar menikmati me time di rumah. Buanglah semua beban pikiran, rileks, dan nikmatilah waktu santai karena ini bisa memompa kembali semangat Anda begitu masuk kantor.

    Itulah Tadi formula ampuh untuk mengembalikan dan meningkatkan semangat kerja Anda yang diracik Mirna Oktaviani, S.Psi,konsultan karier dari Experd Consultant.




    Faktor apa saja yang membuat semangat juang atau motivasi hidup kita ditempat kerja, menjadi "kempes"? Bila kita mampu mengenali faktor "pengempes" tersebut, maka harapan saya, kita harus menghindari faktor itu dan menjaga semaksimal mungkin "amunisi" kita.

    Berikut ini adalah 5 faktor yang akan menghancurkan semangat juang:

    1. Hidup dan kerja tanpa tujuan yang jelas

    Banyak orang yang mengeluh tentang tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu. Itu karena mereka tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, yang akan menggairahkan mereka untuk melakukan apa pun. Tanpa tujuan hidup yang jelas, hidup kita seperti sayur tanpa garam, hambar, mudah patah semangat dan mudah kalah dalam menghadapi berbagai persoalan.

    Cara mengatasinya: Pikirkan "goal setting" Anda, tuliskan di secarik kertas dan tempel di ruang pribadi Anda. Lembaran ini akan menjadi pemandu langkah-langkah Anda



    2. Memakai prinsip hidup yang salah yaitu "Apa kata orang lain"

    Sebagi contoh, ketika kita mau membangun komunikasi yang baik dengan atasan, lalu orang lain bilang "kamu menjilat ya..." Apa respon kita? Apakah kita berhenti untuk membangun hubungan baik dengan atasan, dan mendengar komentar orang sekitar? Atau sebaliknya?

    Bila tindakan kita sering didasari oleh apa kata orang lain, maka komentar negatif dari orang-orang lain, akan membunuh semangat hidup kita.

    Semakin kita merenungkan kata-kata negatif dari orang lain, semakin kita tidak punya daya juang dalam menghadapi kesulitan.

    Cara mengatasinya:

    Ganti prinsip hidup "Apa kata orang lain", dengan prinsip hidup "Apa kata Tuhan tentang saya".



    3. Hanya fokus pada hal-hal negatif saja

    Banyak karyawan dan kaum profesional berfokus pada kejelekan atasan, renungkan dan menggosipkan kelemahan-kelemahan atasan, mengeluh tentang berbagai kebijakan perusahaan yang tidak disukai, dsb. Jika kita terlalu fokus pada hal-hal buruk yang terjadi di tempat kerja, maka kita akan mudah sekali patah semangat.

    Sehingga kita tidak bisa melihat lagi "sisi terang" dan berbagai peluang yang muncul. Kita harus ingat rumusan ini: "ketika kita fokus pada hal-hal negatif, maka semangat juang kita akan hilang, dan sebaliknya, bila kita fokus pada hal-hal positifnya saja, maka motivasi kerja kita akan bangkit".

    Cara mengatasinya:

    Mulai berlatih melihat orang lain dan melihat berbagai situasi dari sisi positif. Dan selalu mengucap syukur mengenai apa saja yang kita miliki dan apa yang kita bisa. Jangan terjebak fokus pada kekurang diri sendiri.



    4. No Action Planning Only

    Bila kita hanya bermimpi saja, hanya bercita-cita saja, hanya merencanakan saja, tanpa tindakan konkrit, maka kaki kita akan tetap berpijak di tempat yang sama. Membosankan. Tidak ada kegairahan baru. Tidak terjadi perubahan apa-apa. Tidak ada tantangan baru. Dan pada akhirnya semangat hidup akan padam. Jadi, apabila kita sudah memiliki rencana dan tujuan yang jelas, mulailah dengan langkah pertama: bertindak!

    Cara mengatasinya:

    Salah satu cara terbaik supaya kita mau "loncat dari kursi" dan melangkah adalah melalui bantuan orang lain atau mentor. Minta mentor Anda untuk memberikan semangat untuk bertindak. Mentor Anda akan berfungsi sebagai pengingat sekaligus menjadi pendorong.



    5. Takut salah dan takut gagal

    Perasaan takut adalah hasil karya iblis yang terhebat yang ditebarkan kepada manusia. Ketika perasaan takut ini muncul, maka lidah kita akan kelu, kaki kita akan macet dan otak kita akan beku. Rasa takut salah dan gagal akan membunuh fighting spirit kita.


    Apakah Anda sering berfokus dan pikirkan hal-hal dibawah ini?

    • Kelemahan dan kebiasaan jelek atasan
    • Pekerjaannya yang tidak habis-habisnya dan sering menyusahkan Anda
    • Rekan kerja yang sulit diajak kerja sama dan egois
    • Anak buah yang perilakunya menyebalkan dan sering bikin "naik darah"
    • Atasan sering tidak memberikan dukungan ketika Anda alami kesulitan
    • Anda sering merasa terjebak kerja di profesi ini, padahal Anda tidak suka
    • Anda merasa gaji yang diterima tidak sesuai dengan keinginan Anda
    • Anda merasa tidak diharga dan di apresiasi oleh atasan/ perusahaan
    • Anda merasa tidak pernah dimotivasi oleh atasan
    • Anda berpikir atasan sering tidak adil terhadap Anda



    Bila hasil jawaban Anda mayoritas adalah "YA", berarti Anda potensi mudah patah semangat, tidak termotivasi, jenuh dan tidak bergairah di dalam bekerja.

    Jalan keluarnya:
    Ubah sudut pandang Anda secara positif, dan senantiasa mengucap syukur dengan apapun yang Anda miliki. (Freddy Liong, MBA, CBA)

    Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak