Arti-Makna Tulisan Kata Batak - LAPATAN/MAKNA NI SURATAN “BATAK”
Tu Sude Hamu Na Manjaha Milis On……Horas ma Di Hamu !
Sebagai seorang suami dan isteri saya adalah Boru Simangunsong, pada saat acara marhata sinamot salah satu anggota keluarga besar dari pihak istri saya, sebagai boru tentu saja saya berkewajiban untuk hadir dan melakukan kegiatan yang sepatutnya menjadi kewajiban boru / hela. 
Setelah selesai kami melakukan banyak sekali pembicaraaan yang menyangkut ke Acara / adat yang akan dilakukan. Sangat menarik sekali. Penuh dengan perdebatan yang sengit namun menghasilkan jalan keluar. Setiap acara yang akan dilakukan selalu dibahas dan setiap pendapat selalu diikuti oleh data-data, contoh-contoh atau pengalaman pelaksanaan adat yang sama di waktu terdahulu. Sangat berenergi dan bersemangat. Selama perdebatan tersebut ada hal yang sangat menarik yang dapat saya bagiakan bagi rekan-rekan sekalian yaitu makna kata/tulisan ‘BATAK’. 
Semoga memberikan suatu gambaran baru bagi kita tentang siapa kita sebenarnya. Menurut Ompung yang mengatakan ini kepada saya bahwa tulisan ini ada tertulis disalah satu pustaka tua Batak. Semoga in benar adanaya dan seandainya pun tidak, ungkapan/makna ini saya pikir sangat baik dan sangat cocok dibuat menjadi suatu
pegangan/pengajaran bagi semua orang Batak Khususnya semua orang umumnya.
pegangan/pengajaran bagi semua orang Batak Khususnya semua orang umumnya.
Semoga………Horas tondi mandingin, pir tondi matogu.
LAPATAN/MAKNA NI SURATAN “BATAK”
BATANGI UNANG MUNSAT, TUHE UNANG PINDA, JUNJUNGAN MULAJADI
ASALMU INGOT DOHOT SIPIRNITONDI
TAROMBOM PA HOT PADAN IHOT-IHOT
ADATMU HOT SONGON DALIHAN NA TOLU
K(H)ATIHA SORA MUNGGAL NINGGALA SIBOLA TALI.
Adapun makna dari ungkapan diatas adalah :
Batangi unang munsat, tuhe unang pinda, junjungan Mulajadi : 
Pola
 hidup orang batak itu mempunyai gambaran yang jelas, tegas dan tetap, 
tidak berubah-ubah. Orang batak dikenal sangat kuat berpegang/setia pada
 patokan hidup yang telah ditetapkan yang merupakan petunjuk dalam 
melakukan segala kehidupan/adatnya.
Orang
 batak juga percaya bahwa dalam menjalankan pola hidup tersebut, Tuhan 
tetap harus dinomor satukan dan merupakan junjungannya.
Asalmu ingot dohot sipirnitondi : 
Orang
 batak sangat dan harus selalu ingat akan asalnya/kampung halaman serta 
sawah-ladangnya yang telah memberi mereka kekuatan dan keteguhan hati 
dalam menempuh kehidupan.
Tarombon pa hot, padan ihot-ihot :
Setiap
 orang batak harus tahu susunan tarombo/silsilahnya yang 
sebenar-benarnya, tidak dibuat-buat dan kedudukannya dalam adat. Dia 
akan dinyatakan terhormat jika dia dapat menempatkan dirinya sesuai 
dengan kedudukan dan posisinya dalam suatu silsilah. 
Tarombo/silsilah
 adalah mengikat dalam suatu garis keturunan walaupun tidak terlalu 
keras namun padan/janji setia adalah sangat mengikat dan sangat jarang 
orang batak yang mau/berani melanggarnya secara sadar.
Adatmu hot songon dalihan na tolu :
Dalam
 seluruh kehidupan bermasyarakat, orang batak mengenal tiga asas yang 
sangat penting dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu 
dalihna na tolu. Asa in sangat memungkinkan seseorang untuk bisa 
mengerti keadaan orang/pihak lain dan mampu melihat sesuatu sesuai 
dengan sudut pandang orang/pihak lain sehingga setiap tindakan dan/atau 
keputusan yang diambil selalu berdasarka pertimbangan yang sangat 
bertanggung jawab dan beralasan.
K(H)atiha sora munggal, ninggala sibola tali :
Orang
 batak harus berani menegakkan keadilan yang betul betul berpihak pada 
kebenaran yang sejati. Tidak curang dan melakukan kezaliman.
Apapun
 yang terjadi, bagaimanapun kehidupan dalam bermasyarakat, orang batak 
harus memberikan gambaran/jalur yang jelas, transparan dan lurus/jujur 
akan kebenaran/keadilan hidup.
Demikian tulisan ini diterbitkan Maaf bila ada kata yang salah dalam penyampaian.
Khususnya pada Bapak Mertua Bpk BP Simangunsong 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 







Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak