Bandara Polonia Medan Pusat Aksi Mayday.Memperingati hari buruh sedunia atau May Day, ribuan buruh di Sumatera Utara (Sumut) akan melakukan aksi turun ke jalan selamBa dua hari berturut-turut. Mereka berencana melakukan aksi mogok dan menduduki Bandara Polonia.
Komando Aksi Dewan Buruh Sumatera Utara (DBSU), Bambang Herdianto mengatakan, mereka telah melakukan konsolidasi ke hampir seluruh kantung-kantung buruh untuk melakukan aksi turun ke jalan dan mogok kerja pada 30 April-1 Mei serta memblokir bandara Polonia Medan.
“Kita sudah konsolidasikan, mudah-mudahan target dan tuntutan kita terpenuhi. Yang jelas kita selama dua hari kami mogok kerja,” pungkas Bambang kepada MedanMagazine,di kantornya Petisah Medan, Selasa (24/4/12) siang .
Dalam aksinya nanti, DBSU kata Bambang, akan menyataka 8 tuntutan yang antara lain menuntut pemerintah menjadikan 1 Mei sebagai hari libur, hapuskan sistem buruh kontrak, hapuskan upah minimum, menolak kenaikan BBM dan TDL, cabut Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2011 tentang pajak bumi dan bangunan serta beberapa tuntutan lainnya, akan melakukan aksi ke beberapa titik vital di Kota Medan, terutamai Bandara Polonia dan Kantor Gubernur, guna menyuarakan tuntutannya.
“Kami sudah kirimkan ajakan ke kantung-kantung buruh agar ikut bergabung, nantinya, kami berencana akan melakukan sweeping guna mengajak kawan-kawan buruh yang lain untuk bergabung, tentunya dengan cara-cara yang santun,”ungkapnya.
Tentang dipilihnya bandara menjadi titik sasaran aksi, panitia aksi mengatakan bandara merupakan target strategis.
“Bandara Polonia adi tujuan utama buruh agar tuntutan kita didengar,” tukas Pahala Napitupulu, Panitia Aksi.
Mereka juga mengklaim ”100 ribu buruh turun ke jalan”. Panitia DBSU dengan jujur mengakui, bahwa hal itu merupakan angka target. “Mudah-mudahan 50 ribu saja sudah bagus, walaupun itu mungkin cukup sulit, tapi kita harus yakin untuk itu,” sebut Bambang.
Karenanya, mereka meminta pemerintah dapat mendengar tuntutan kaum buruh. Terakhir, panitia aksi meminta, aparat keamanan yang mengawal aksi untuk tidak bertindak provokatif yang bisa menyulut terjadinya kerusuhan dalam aksi buruh tersebut.
(Sumber : medanmagazine.com-Laporan: Muhammad Isya)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak