RENUNGAN JUMAT : Islam Agama Kasih Sayang.
KEKERASAN
yang terjadi akhir-akhir ini, membuat kita berpikir ulang tentang
nilai-nilai kemanusian yang ada pada diri kita. Kekerasan yang terjadi
sodong Mesuji yang memakan korban 7 orang meinggal dunia, kerusuhan yang
terjadi Bima yang menyebabkan korban meninggal sebanyak 2 orang,
pembakaran pondok pesantren Syiah di Nangkrenang, desa Karang Gayam,
Sampang, Madura.
Semua
tindakan kekerasan sekan-akan menghilangkan, bahwa kita adalah bangsa
yang ramah, sopan dan sekian banyak rentetan bahasa yang menggambarkan
bahwa kita adalah bangsa yang mengutamakan kelembutan dalam bertindak
dan berprilaku.
Fungsi Agama sangat penting, karena agama memberikan konsep tentang Love God (cinta kepada Tuhan) dan Love neighbor (cinta kepada orang lain). Islam, jauh-juah sebelumnya telah menawarkan konsep tentang rahmat lil alamin.
Konsep
rahmatan lili alamin ini memiilki pengertian yang sangat luas tentang
menebarkan kasih sayang kepada siapa saja. Tidak dilihat latar belakang
ideologisnya, suku, status sosial maupun makhluk apa saja. Semua makhluk
Allah SWT harus mendapatkan kedamaian, keramahan jauh dari unsure-unsur
kekerasan.
Nilai-nilai
kemanusian sangat dijunjung tinggi dalam Islam, tidak boleh kekerasan
terjadi karena perbedaan sudut pandang, perbedaan aliran, kepercayaan.
Kemudian
atas dasar agama nilai-nilai kemanusian kemudian dikesamping. Karena
Islam menganut pemahaman Humanisntic Dimension of Religion. Dalam
beragama kita punya distinction Values (perbedaan nilai-nilai) berupa
dogma, ritual, text.
Tapi
kita jangan sampai menghilangkan Shared Value (Berbagi nilai-nilai)
yang dimiliki oleh semua agama, berupa nilai-nilai keadilan, sejahtera,
damai.
Untuk
itu perlunya kita kembali membaca teks al qur'an untuk merefleksi kasus
kekerasan yang semakin marak di begeri kita ini. Jangan-jangan kita
tidak tidak punya rasa keagamaan kuat sehingga yang muncul adalah
emosional keagamaan yang meledak-ledak, memandang orang lain dalam
kacamata bahasa agama yang akan menimbulkan kekerasan, bukan bahasa
agama yang menimbulkan rahmatan lil alamin.
*) Penulis Sudarman, MA adalah Mahasiswa Doktor UIN Sunan Kalijaga dan Dosen Arkeologi Islam IAIN Imam Bonjol Padang
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak