MENDAGRI: E-KTP SALAH SATU ALAT UNTUK UNGKAP TINDAK KEJAHATAN
Dia mengatakan sidik jari pasti ditinggal pelaku kejahatan, makanya polisi tinggal melakukan tindaklanjut. Dia mencontohkan bagaimana Nazaruddin melarikan diri ke Kolumbia yang menggunakan nama Nasruddin, tapi jika pakai e-KTP tidak bisa lagi karena saat dicek pasti datanya error karena di dalam e-KTP ada chip sehingga teroris, koruptor tidak bisa lari lari ke luar negeri kalau punya data di e-KTP.
Menurutnya, tidak semua negara memiliki akses single identity number makanya, jika ini sukses Indonesia selevel dengan Jerman dan pola ini di atas Malaysia, China dan India. “Ini taruhan makanya harus kita sukseskan. Kemendagri saat ini memang sengaja belum memulangkan e-KTP yang sudah jadi karena masih terfokus pada perekaman,” ujarnya.
Gamawan juga menjelaskan, e-KTP memiliki empat back up, selain finger (sidik jari), nama, foto, ada juga iris mata, makanya ketika perekaman e-KTP mata kita dibesarkan agar terekam, empat pengaman KTP ini sangat berguna.
Dia juga menjelaskan, saat perekaman dilakukan ternyata ditemukan 70 ribu penduduk di Indonesia yang KTPnya ganda, ada satu orang yang memiliki KTP sampai 10 buah. Makanya, dengan program e-KTP diingatkan untuk tidak mencoba-coba karena pasti akan ketahuan.
Selain itu, keuntungan e-KTP dapat dijadikan modal dasar dalam demokrasi. Ketika pemilu hendak digelar sudah bisa diperoleh data yang benar. Untuk tahun 2014, kita pada April 2013 sudah harus siap memiliki data sehingga tidak lagi ada yang bertengkar terkait data Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Gamawan saat mengawali sambutan menjelaskan, dirinya sudah memiliki janji kepada rakyat Indonesia, jika akhir Desember 2012 tidak tercapai perekaman 172 juta maka dirinya siap mengundurkan diri.
“Saya sudah menyatakan ke publik bahwa saya akan mengundurkan diri sebagai Mendagri. Walaupun ada orang yang mengatakan keputusan itu tidak tepat karena yang bekerja tidak sendiri-sendiri tapi banyak. Mengapa yang mengundurkan sendiri saja?. Ada juga yang mengatakan itu terlalu emosional dan ini sombong,” katanya.
Menurutnya, penegasan ini disampaikan karena sebenarnya e-KTP sudah dimulai sejak 2003 dengan segala disain, model, dan teknik serta ujicoba sampai 2009. "Tahun 2009 sudah dipraktek di 6 kecamatan di Indonesia ternyata sistem itu berjalan dengan baik. Ujicoba tidak terlalu sering-sering kalau berhasil tidak perlu diujicoba lagi, ketika saya dilantik jadi Mendagri ini dibicarakan di Kementerian dan sepakat dilanjutkan untuk dimulai 2010,"ungkapnya.
Sementara Walikota Medan, Drs Rahudman Harahap, MM mengatakan wajib e-KTP di Kota Medan berdasarkan database 2.170.000, launching e-KTP di Kecamatan Deli. Hingga kini masih melaksanakan perekaman e-KTP di 21 kecamatan, dan jumlah penduduk yang dilayani hingga 8 Maret 2012, sebanyak 979.561 jiwa atau 45,37 persen dengan pemakaian alat rekam 79 set. “Sementara sesuai rapat koordinasi nasional, 19-21 Februari 2012, target kontrak yang berikan ke Kota Medan 1,7 juta dengan demikian e-KTPo sesuai hasil Rakornas 54,56 persen. Saat ini, sisa penduduk wajib e-KTP, tinggal 800.823 jiwa. Makanya untuk mencapai target tersebut diupayakan menambah 93 set. Melalui langkah ini kita berharap dapat menyelesaikan e-KTP secara keseluruhan,” katanya.
Sementara Plt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho mengaku mendukung pencapaian target e-KTP di provinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan itu, Mendagri didampingi walikota Medan dan Plt Gubsu juga melakukan verifikasi data kepada penerima e-KTP dan menyerahkan e-KTP kepada sejumlah perwakilan.
Pantauan Analisa, kedatangan Mendagri ke Kecamatan Medan Helvetia ditunggu ratusan murid SD dan madrasah ibtidaiyah mulai pukul 14.00 WIB. Murid-murid yang memegang replika bendera merah putih tersebut sampai kelelahan karena menunggu hingga 3 jam. Mendagri dan rombongan baru tiba sekira pukul 17.00 WIB. “Mana pak menterinya pak,” teriak anak-anak yang mengaku sudah tidak sanggup berdiri. Saat ditanya siapa menteri yang datang, mereka mengatakan Mendagri tapi tidak mengetahui namanya.
Sumber : http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12538
Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan e-KTP atau KTP elektronik merupakan
salah satu alat yang bisa menentukan berbagai keperluan di antaranya
mampu mengungkapkan berbagai tindak kejahatan seperti teroris, korupsi
maupun tindakan kejahatan lain.
“Ada penjahat yang melakukan pembunuhan,
penganiayaan, perkosaan, walaupun dilakukan malam hari dan tidak
terlihat oleh siapapun tapi mereka masih meninggal sidik jari. Kalau dia
penjahat pasti datanya ada di kepolisian, tapi jika masih calon
penjahat datanya ada di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena di
antaranya 172 juta rakyat Indonesia memungkinkan melakukan kejahatan,”
kata Gamawan Fauzi saat meninjau perekaman e-KTP dan pemberian e-KTP
yang sudah jadi di Kantor Camat Medan Helvetia di Jalan Beringin X
Medan, Senin (12/3).
Dia mengatakan sidik jari pasti ditinggal pelaku kejahatan, makanya polisi tinggal melakukan tindaklanjut. Dia mencontohkan bagaimana Nazaruddin melarikan diri ke Kolumbia yang menggunakan nama Nasruddin, tapi jika pakai e-KTP tidak bisa lagi karena saat dicek pasti datanya error karena di dalam e-KTP ada chip sehingga teroris, koruptor tidak bisa lari lari ke luar negeri kalau punya data di e-KTP.
Menurutnya, tidak semua negara memiliki akses single identity number makanya, jika ini sukses Indonesia selevel dengan Jerman dan pola ini di atas Malaysia, China dan India. “Ini taruhan makanya harus kita sukseskan. Kemendagri saat ini memang sengaja belum memulangkan e-KTP yang sudah jadi karena masih terfokus pada perekaman,” ujarnya.
Gamawan juga menjelaskan, e-KTP memiliki empat back up, selain finger (sidik jari), nama, foto, ada juga iris mata, makanya ketika perekaman e-KTP mata kita dibesarkan agar terekam, empat pengaman KTP ini sangat berguna.
Dia juga menjelaskan, saat perekaman dilakukan ternyata ditemukan 70 ribu penduduk di Indonesia yang KTPnya ganda, ada satu orang yang memiliki KTP sampai 10 buah. Makanya, dengan program e-KTP diingatkan untuk tidak mencoba-coba karena pasti akan ketahuan.
Selain itu, keuntungan e-KTP dapat dijadikan modal dasar dalam demokrasi. Ketika pemilu hendak digelar sudah bisa diperoleh data yang benar. Untuk tahun 2014, kita pada April 2013 sudah harus siap memiliki data sehingga tidak lagi ada yang bertengkar terkait data Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Gamawan saat mengawali sambutan menjelaskan, dirinya sudah memiliki janji kepada rakyat Indonesia, jika akhir Desember 2012 tidak tercapai perekaman 172 juta maka dirinya siap mengundurkan diri.
“Saya sudah menyatakan ke publik bahwa saya akan mengundurkan diri sebagai Mendagri. Walaupun ada orang yang mengatakan keputusan itu tidak tepat karena yang bekerja tidak sendiri-sendiri tapi banyak. Mengapa yang mengundurkan sendiri saja?. Ada juga yang mengatakan itu terlalu emosional dan ini sombong,” katanya.
Menurutnya, penegasan ini disampaikan karena sebenarnya e-KTP sudah dimulai sejak 2003 dengan segala disain, model, dan teknik serta ujicoba sampai 2009. "Tahun 2009 sudah dipraktek di 6 kecamatan di Indonesia ternyata sistem itu berjalan dengan baik. Ujicoba tidak terlalu sering-sering kalau berhasil tidak perlu diujicoba lagi, ketika saya dilantik jadi Mendagri ini dibicarakan di Kementerian dan sepakat dilanjutkan untuk dimulai 2010,"ungkapnya.
Sementara Walikota Medan, Drs Rahudman Harahap, MM mengatakan wajib e-KTP di Kota Medan berdasarkan database 2.170.000, launching e-KTP di Kecamatan Deli. Hingga kini masih melaksanakan perekaman e-KTP di 21 kecamatan, dan jumlah penduduk yang dilayani hingga 8 Maret 2012, sebanyak 979.561 jiwa atau 45,37 persen dengan pemakaian alat rekam 79 set. “Sementara sesuai rapat koordinasi nasional, 19-21 Februari 2012, target kontrak yang berikan ke Kota Medan 1,7 juta dengan demikian e-KTPo sesuai hasil Rakornas 54,56 persen. Saat ini, sisa penduduk wajib e-KTP, tinggal 800.823 jiwa. Makanya untuk mencapai target tersebut diupayakan menambah 93 set. Melalui langkah ini kita berharap dapat menyelesaikan e-KTP secara keseluruhan,” katanya.
Sementara Plt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho mengaku mendukung pencapaian target e-KTP di provinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan itu, Mendagri didampingi walikota Medan dan Plt Gubsu juga melakukan verifikasi data kepada penerima e-KTP dan menyerahkan e-KTP kepada sejumlah perwakilan.
Pantauan Analisa, kedatangan Mendagri ke Kecamatan Medan Helvetia ditunggu ratusan murid SD dan madrasah ibtidaiyah mulai pukul 14.00 WIB. Murid-murid yang memegang replika bendera merah putih tersebut sampai kelelahan karena menunggu hingga 3 jam. Mendagri dan rombongan baru tiba sekira pukul 17.00 WIB. “Mana pak menterinya pak,” teriak anak-anak yang mengaku sudah tidak sanggup berdiri. Saat ditanya siapa menteri yang datang, mereka mengatakan Mendagri tapi tidak mengetahui namanya.
Sumber : http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=12538
1 Comments:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Admin tidak bertanggung jawab atas semua isi komentar ,Mohon dipahami semua isi komentar dengan bijak